Mamuju (ANTARA) - Pengembangan usaha kecil menengah dan koperasi berbasis kelapa sawit di Provinsi Sulawesi Barat diharapkan mampu mengatasi masalah kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem melalui pengembangan produk-produk UKMK berbasis kelapa sawit. 

Selain itu, perlu didorong adanya regenerasi petani kelapa sawit di Indonesia, khususnya di Sulawesi Barat sehingga dapat menjaga keberlanjutan sawit Indonesia dan selalu mengkampanyekan kebaikan-kebaikan perkelapasawitan nasional.  

Asisten III Setda Provinsi Sulawesi Barat Jamil Barambangi mengatakan pengembangan industri kelapa sawit akan memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap aspek pertumbuhan ekonomi, terutama dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di Sulawesi Barat.

"Pemerintah mengharapkan agar program dan kegiatan dalam memajukan perkebunan kelapa sawit supaya tetap berkelanjutan," katanya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) UKMK Sawitku Hebat "Membangun Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) Berbasis Kelapa Sawit", di Grand Maleo Hotel, Mamuju, Selasa malam.

Pada kegiatan yang dilaksanakan hasil kolaborasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPEKPIR) tersebut, Jamil mengharapkan muncul ide cemerlang dan gagasan baru untuk mendongkrak perekonomian Provinsi Sulbar.  

"Melalui gagasan baru yang dihasilkan, betul betul kedepannya bisa menguntungkan dan membantu pemerintah Sulawesi Barat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah ini," ujar Jamil 

Kepala Divisi KUKM BPDPKS Helmi Muhansyah menjelaskan, komoditi kelapa sawit menjadi komoditi strategis dalam mendorong perekonomian dan sebagai sektor penyumbang devisa negara yang sangat besar setiap tahunnya. 

Dijelaskan berbagai produk turunan sawit yang dapat dikembangkan, olehnya melalui FGD ini dapat mewujudkan pengembangan sawit berkelanjutan. "Tidak semua masyarakat mengetahui turunan sawit. Sehingga kedepan bagaimana mengembangkan sawit ini terus berkelanjutan," ungkapnya. 

Dia juga menyebutkan, BPDPKS telah memiliki program Gebyar UKMK Berbasis Sawit. Melalui program ini diharapkan masyarakat bisa merasakan manfaat kelapa sawit secara lebih besar.

Ketua Umum Aspekpir Indonesia Setiyono mengatakan, petani sawit sangat merasakan manfaat kelapa sawit dalam mengangkat harkat dan martabat petani. Oleh karena itu, dia terus mendorong pengembangan kelapa sawit di Indonesia, baik dalam produksi maupun hilirisasi. "Hal itu lebih mudah dapat diwujudkan dengan adanya kemitraan antara petani dengan perusahaan pekebun," ujarnya.

Ketua DPD I Aspekpir Sulawesi Barat Budhi Yanto mengatakan program-program pembinaan bagi petani, khususnya dalam mengembangkan usaha kecil, menengah dan koperasi sangat dibutuhkan supaya kehadiran kelapa sawit bisa maksimal dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Oleh karena itu, Aspekpir Sulbar mengharapkan dukungan yang tiada henti-hentinya dari BPDPKS terhadap Aspekpir dalam menyebarkan dan mengenalkan berbagai produl hilir, produk rumahan maupun produk UMKM sawit ke seluruh petani PIR di Indonesia. "Banyak turunan kelapa sawit yang bisa kita kembangkan," ungkapnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023