Kupang (ANTARA) -
Kepala Kantor Basarnas Maumere Supriyanto Ridwan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, mengatakan Tim SAR Gabungan menghadapi arus laut yang cukup kuat ketika mencari wisatawan mancanegara yang hilang sejak Selasa pagi saat berwisata di Long Pink Beach, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat.
 
"Kendala operasi SAR hari kedua itu yakni arus cukup kuat di sekitar lokasi kejadian sehingga harus berhati-hati dan mengedepankan keamanan," kata Supriyanto dalam keterangan resmi yang diterima di Kupang, Rabu malam.
 
Tim SAR Gabungan telah melakukan pencarian hari kedua terhadap Yi Liu (27), warga negara asal China yang hilang saat berwisata di pantai tersebut sejak Selasa pagi.
 
Ia menjelaskan Tim SAR Gabungan telah melakukan proses pencarian korban dari pukul 06.30 hingga 17.30 Wita di hari Rabu ini.

Baca juga: Tim SAR lakukan pencarian 17 penumpang kapal pinisi di Labuan Bajo

Baca juga: SAR temukan ABK korban kecelakaan di Perairan Komodo-NTT meninggal
 
Pencarian dilakukan dengan menyisir permukaan laut Long Pink Beach, tempat snorkeling, dan penyisiran darat.
 
Tim SAR Gabungan telah maksimal dalam pelaksanaan operasi SAR hari ke dua, namun belum menemukan korban.
 
Ia memberikan apresiasi atas dukungan masyarakat di sekitar Pulau Padar yang ikut membantu pencarian di darat dengan medan yang berbukit.
 
Hal itu menjadi bukti sinergi Tim SAR Gabungan yang sangat baik di lapangan.
 
Supriyanto pun mengatakan pencarian akan kembali dilakukan hari ketiga besok. "Pencarian akan dilanjutkan besok," ucapnya.
 
Adapun alat yang dikerahkan dalam pencarian korban tersebut yakni Kapal Rib Pos SAR Manggarai, Searider KSOP Labuan Bajo, Searider Lanal Labuan Bajo, RIB Polair Labuan Bajo, RIB Polair Labuan Bajo, Kapal Wisata Pinisi Qifadzah, Kapal Wisata Open Deck Cahaya Mulia, dan sekoci.
 
Sedangkan Tim SAR Gabungan terdiri dari Pos SAR Manggarai Barat, Ditpolairud Polda NTT, Lanal Labuan Bajo, KSOP Labuan Bajo, Polres Manggarai Barat, dan nelayan di sekitar lokasi.*

Baca juga: Tim SAR lanjutkan pencarian korban kecelakaan laut di Komodo

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023