Padang, (ANTARA News) - Peneliti biota penyu laut Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Sumatera Barat, Harfiandri Damanhuri SPi, MSi, menyatakan selama sepuluh tahun penelitian, penyu belimbing makin langka sehingga sulit ditemukan dan keberadaannya kini diduga sudah punah. "Penyu belimbing diduga punah akibat maraknya penjualan telur biota laut yang merupakan salah satu dari enam jenis penyu di perairan Indonesia itu," kata Harfiandri kepada ANTARA di Padang, Jumat (7/7). Ia menyatakan itu berdasarkan hasil penelitian tim peneliti dan penangkar penyu UBH Padang, belum menemukan satupun penyu langka tersebut sejak tahun 1999. Menurut dia, dari enam jenis penyu yang ditemukan di Indonesia, jenis penyu sisik, hijau dan belimbing umumnya ditemukan di kawasan bagian barat. "Penyu belimbing termasuk kategori biota laut langka dan belum sempat ditangkar sehingga diduga penyu tersebut sudah punah," katanya. Ia menjelaskan, pada tahun 2001 dirinya hanya menemukan telur penyu belimbing pada sebuah warung penjualan telur penyu di Pantai Muaro Padang. Telur penyu belimbing, kata dia, berukuran sebesar bola tennis atau lebih besar dari telur penyu lain. Namun pemilik warung, kata dia, justru tidak mengenal bahwa telur yang dijual tersebut adalah telur penyu belimbing. "Sejak sepuluh tahun lalu, pedagang telur penyu baru sekali itu mendapatkan telur penyu belimbing berukuran besar sebanyak 60 butir, pemasoknya berasal dari Padang Pariaman, dan setelah itu telur yang sama tidak lagi pernah ditemukan," katanya. Upaya penangkaran Ia menjelaskan, penyu belimbing di Sumbar hanya terdapat di kawasan Pulau Kasiak dan Kabuapten Padang Pariaman. Menurut dia, kini penyu belimbing nyaris tidak ditemukan lagi sehingga pihaknya meningkatkan penyuluhan pada masyarakat pentingnya upaya konservasi. "Kita juga meminta masyarakat segera melaporkan jika mereka menemukan penyu belimbing agar bisa ditangkar dan dilestarikan," katanya. Harfiandri menyatakan secara ekonomis dan kegiatan konservasi kepunahan penyu belimbing cukup merugikan, sementara sejak tahun 1999 baru dua penyu yang berhasil ditangkar yakni penyu sisik dan penyu hijau. Ia menyebutkan, sebanyak 15 ribu tukik (anak) penyu hasil penangkaran sudah dilepas ke habitatnya di Pesisir Selatan, Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman. "Kita baru mampu melepaskan telur penyu dalam kotak dengan tingkat keberhasilan mencapai 95 persen. Penangkaran dengan metoda tersebut relatif tinggi karena teknik pemilihan telur, posisi telur yang bisa menetas dan perbandingan pasirnya sudah ditemukan," katanya.(*)

Copyright © ANTARA 2006