Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan pentingnya melindungi aset data digital yang dimiliki bangsa agar tidak dimanfaatkan pihak lain.

"Jaga betul yang namanya aset digital kita. Jaga betul data, informasi, akses pasar semuanya," kata Presiden dalam arahannya kepada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lemhannas di Istana Negara, Jakarta, Rabu.

Presiden mengatakan data digital bisa dimanfaatkan pihak lain untuk hal-hal terkait politik.

Jokowi mengaku mendapat informasi dari pakar digital bahwa data digital bisa dimanfaatkan pihak tertentu untuk menentukan presiden pada tahun 2029.

"Nanti bisa menyangkut politik. Ada yang menyampaikan, pakar digital kita membisiki 'pak ini hati-hati, kalau kita tidak proteksi data-data digital kita bisa-bisa nanti 2029 yang menentukan presiden itu mereka (pemegang data digital)'," ungkap Jokowi.

Baca juga: Jokowi tekankan peta jalan Indonesia digital harus detail dan taktis

Dia mengatakan data dan informasi akses pasar adalah emas dan berliannya dunia digital karena sekarang ini merupakan era artificial intelligence, big data analytic dan machine learning.

"Bahkan, kalau sudah masuk politik, bisa mengarahkan hanya bermodalkan data dan informasi," ujarnya.

Meskipun demikian, Jokowi mengatakan bahwa digitalisasi dan perkembangan teknologi tidak bisa dihentikan. Hal yang perlu dilakukan adalah beradaptasi dengan situasi tersebut serta melindungi aset data digital bangsa.

Baca juga: Jokowi ingatkan pentingnya strategi-visi taktis sikapi dinamika global
Baca juga: Menko Luhut ungkap pentingnya pembangunan pusat data di Indonesia

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023