Ada dua daerah yang terdampak kabut asap dari Sumatera dan Kalimantan, yakni Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga
Batam (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan dua daerah di provinsi itui terdampak kabut asap kiriman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
 
"Ada dua daerah yang terdampak kabut asap dari Sumatera dan Kalimantan, yakni Kabupaten Natuna dan Kabupaten Lingga," ujar Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi saat dihubungi di Batam Kepulauan Riau, Kamis (5/10).
 
Dua daerah tersebut terdampak kabut asap karena letaknya tidak jauh dari sumber karhutla di Sumatera dan Kalimantan. Lingga, katanya, dekat dengan Provinsi Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel) yang tengah dilanda karhutla. Kemudian Kabupaten Natuna dekat dengan Kalimantan Barat (Kalbar) yang juga sedang mengalami karhutla.

Kendati demikian, kata Hasbi, untuk status udara di kedua daerah tersebut tidak membahayakan bagi kesehatan atau masih dalam status Waspada.

Baca juga: BPBD : Natuna diselimuti kabut asap kiriman dari Kalimantan
Baca juga: Titik api di Kepri nihil usai diguyur hujan
 
"Masih Waspada, kalau untuk kesehatan belum membahayakan. Karena di Kepri sendiri, kami cukup bersyukur, cuaca di sini lumayan bagus. Beberapa hari sekali ada turun hujan, sehingga kabut asap itu bisa berkurang berkat adanya hujan" kata Hasbi.
 
Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam menyebutkan bahwa Kepri belum terdampak dari sebaran asap akibat karhutla di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
 
"Berdasarkan citra satelit bahwa, belum terdeteksi sebaran asap di wilayah Kepri," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Kelas I Hang Nadim Batam Suratman.
 
Belum terdampaknya Kepri dari sebaran asap akibat kebakaran lahan tersebut, kata dia, karena arah angin di Indonesia pada umumnya bertiup dari Tenggara ke arah Barat Laut.

Baca juga: Kabut asap kebakaran lahan di Natuna sebabkan gangguan jarak pandang

Pewarta: Ilham Yude Pratama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023