Saya berharap Prancis dapat menjadi bagian dari perubahan kami menuju masa depan yang lebih berkelanjutan
Jakarta (ANTARA) -
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita bertemu Menteri Perdagangan Luar Negeri Prancis Oliver Becht untuk membahas progres perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), deforestasi, karbon, hingga peluang investasi.
 
Pertemuan yang berlangsung di sela rangkaian kunjungan kerja Menperin ke Prancis dan Jepang pada 2-6 Oktober 2023.

"Terkait I-EU CEPA, kami sampaikan pentingnya kolaborasi untuk mempercepat penyelesaian perundingan yang sedang berlangsung, agar kedua pihak dapat segera memperoleh manfaat dari perjanjian tersebut," kata Menperin lewat keterangannya di Jakarta, Kamis.
 
Sejak 2016, negosiasi kesepakatan I-EU CEPA telah berjalan sebanyak 15 putaran. Oleh karena itu, Menperin ingin mengetahui pendapat Pemerintah Prancis tentang poin-poin penting perjanjian tersebut, termasuk penyelesaian masalah-masalah yang tertunda.
 
Terkait deforestasi, Menperin mengatakan bahwa sebagai mitra, Indonesia menghendaki praktik-praktik berkelanjutan yang sudah ada dalam rantai pasok pertanian di negara-negara produsen komoditas untuk dapat diakui. Hal ini terkait dengan komoditas ekspor Indonesia yang dikirim ke Uni Eropa.
 
Agus menambahkan dalam dalam dua tahun terakhir, laju deforestasi di Indonesia pun mencapai titik terendah dalam sejarah, berkat berbagai kebijakan yang diterapkan pemerintah.
 
Angka tersebut pada tahun lalu turun sebesar 75 persen ke level terendah sejak pemantauan dimulai pada tahun 1990.
 
Oleh karena itu, Indonesia ingin terus bekerja sama dengan Prancis untuk memastikan upaya ini tetap efektif dan memberikan hasil yang bermanfaat.
 
Dalam kesempatan tersebut, Menperin juga menjelaskan skema perdagangan kredit karbon pertama di Indonesia yang diluncurkan Presiden Jokowi pada minggu lalu. Program tersebut merupakan salah satu upaya Indonesia menuju net zero emission pada tahun 2060.
 
Skema ini dirancang untuk menjadi peluang ekonomi baru yang berkelanjutan, sesuai dengan arah gerak dunia menuju ekonomi ramah lingkungan.
 
"Sekali lagi, saya berharap Prancis dapat menjadi bagian dari perubahan kami menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," jelas Agus.
 
Menperin juga mendorong Prancis untuk dapat berpartisipasi dalam pendalaman struktur industri melalui investasi yang ditujukan untuk mengisi pohon-pohon industri yang masih kosong.
 
"Diharapkan dengan terisinya pohon-pohon industri ini, rantai nilai dari proses industri hulu ke hilir bisa memperkuat supply chain dan ekosistem industri di Indonesia," katanya.
 
Menurut Menperin, terisinya rantai nilai dari hulu ke hilir jadi kunci penting untuk membawa Indonesia menjadi negara dengan perekonomian tinggi pada tahun 2045. Kebijakan itu juga bernilai tambah tinggi, dan kunci bagi Indonesia menjadi bagian dari rantai pasokan global.
 
Untuk itu, ia pun mengundang Prancis untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari perjalanan ini, yang dapat memberikan hasil yang tinggi sebagai pendatang awal di berbagai industri.
 
Lebih lanjut, Agus menyampaikan rencana pertemuan-pertemuan lainnya dengan para pelaku bisnis di Prancis dalam rangka menjalin kerja sama joint venture maupun capacity building yang akan memberikan manfaat bagi kedua pihak.
 
"Kami juga akan bertemu dengan perusahaan otomotif asal Prancis untuk bekerja sama dalam mengembangkan industri electric vehicle (EV)," ungkapnya.

Baca juga: Menperin yakinkan OECD keanggotaan Indonesia perluas jangkauan global
Baca juga: Kemenperin bakal promosikan fesyen Indonesia di Prancis
Baca juga: Menperin ajak 50 pengusaha Prancis investasi sektor industri

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023