Pameran fesyen muslim itu akan dilaksanakan tahun 2019. Kami melihat acara di Paris menjadi momen penting untuk menyosialisasikan produk tersebut
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian bakal mempromosikan produk fesyen Indonesia pada peluncuran International Muslim Fashion Festival dalam pertunjukan fesyen skala internasional "La Mode Sur La Seine a Paris".

"Pameran fesyen muslim itu akan dilaksanakan tahun 2019. Kami melihat acara di Paris menjadi momen penting untuk menyosialisasikan produk tersebut," kata Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Bali dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Ia menyebutkan potensi acara "La Mode Sur La Seine a Paris" itu dihadiri 400 peserta dari mancanegara, antara lain Italia, Australia, Jerman, Taiwan, Korea, Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, Spanyol, Inggris dan Rusia. 

Dengan demikian, ujar dia, target yang akan dicapai adalah meningkatkan nilai ekspor produk fesyen Indonesia khususnya fesyen muslim di pasar Eropa dan negara-negara OKI.

Gati menjelaskan "La Mode Sur La Seine à Paris" diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) yang merupakan organisasi desainer dan pelaku usaha fesyen dengan jumlah anggota terbesar dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk mewadahi desainer yang telah siap merambah pasar global.

"Melalui event tersebut, anggota IFC diberi kesempatan untuk memperkenalkan karyanya di tingkat internasional sekaligus menjalin bisnis dengan mitra potensial dan meningkatkan ekspor," paparnya dan menambahkan fashion show digelar di kapal pesiar yang berlayar mulai dari Menara Eiffel dengan menyusuri Sungai Seine dan mengelilingi sejumlah lokasi ikonik di pusat mode dunia, kota Paris, Prancis.

Adapun 16 desainer Indonesia yang terlibat di "La Mode Sur La Seine a Paris", antara lain Lisa Fitria, Deden Siswanto, Lenny Agustin, Sofie, Ali Charisma, Shanty Couture, IDENTIX by Irma Susanti, Lia Mustafa, Lia Soraya, Rosie Rahmadi, #Markamarie, Istituto Di Moda Burgo Indonesia, ZELMIRA by SMK NU Banat dan Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pariwisata Aceh menampilkan koleksi REBORN29 by Sukriyah Rusdy.

National Chairman IFC Ali Charisma menyampaikan pergelaran busana di Paris itu ditujukan untuk memperlihatkan keunggulan karya desainer fesyen Indonesia dengan keragaman dan kekuatan etnik lokal di tingkat global. 
   
Dalam rangkaian kegiatan ini, rombongan desainer Indonesia akan melakukan kunjungan ke pabrik lace yang ternama di Paris, "Cite de la Dentelle et de la Mode".
   
Di samping itu, Gati mengemukakan Kementerian Perindustrian terus mendorong generasi muda untuk menjadi pelaku industri kreatif khususnya dalam bidang kriya dan fesyen. 
   
Upaya ini dilakukan untuk menumbuhkan sektor industri kreatif di dalam negeri agar terus memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.
   
Industri kreatif di Indonesia mencatatkan kontribusi yang terus meningkat terhadap produk domestik bruto (PDB) dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2015, sektor ini menyumbang sebesar Rp852 triliun, sedangkan pada 2016 mencapai Rp923 triliun, dan bertambah menjadi Rp990 triliun di 2017. Tahun 2018 diproyeksi tembus hingga Rp1.000 triliun. 
   
"Industri kreatif adalah tulang punggung bagi perekonomian Indonesia. Saat ini, pelaku industri kreatif masih didominasi oleh rentang usia di antara 30-59 tahun," ungkapnya dan menambahkan, untuk itu, perlu peningkatan pengusaha muda kreatif di tengah era ekonomi digital.
   
Guna mencapai sasaran tersebut, Kemenperin telah melaksanakan kegiatan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA) sebagai bagian dari program Bali Creative Industry Center (BCIC).

IFCA diselenggarakan untuk menyaring desainer muda dalam bidang kriya dan fesyen yang akan menjadi motor penggerak industri kreatif nasional, dengan sasaran program ini adalah mereka yang berusia di bawah 30 tahun.
   
Pendaftaran telah dilakukan pada tanggal 27 September-5 November 2018 dengan jumlah peminat sebanyak 182 peserta yang berasal dari Universitas Udayana, ISI Denpasar, ITB, Telkom University, Universitas Binus, ISI Yogyakarta dan beberapa perguruan tinggi lain.

Baca juga: Indonesia tawarkan program strategis pariwisata di Paris

Baca juga: Lagi, enam desainer modest Indonesia berlaga di Paris Fashion Week


 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018