Selama ini, petani tambak di Deah Pangwa, belum memiliki alat pengecekan kualitas air. Mereka masih mengandalkan hasil pengecekan air tambak dari tempat lain
Banda Aceh (ANTARA) - Dosen Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh (Unimal), Lhokseumawe, Provinsi Aceh, menerapkan teknologi pendeteksi kualitas air berbasis ramah lingkungan untuk mendukung usaha komunitas petani tambak di Kabupaten Pidie Jaya.

"Penerapan teknologi tersebut kami lakukan dalam program pengabdian masyarakat. Tujuannya untuk membantu petani tambak mendeteksi kualitas air guna meningkatkan hasil panen udang," kata Teuku Multazam, koordinator program pengabdian masyarakat dosen Fakultas Teknik Unimal di Banda Aceh, Kamis.

Baca juga: KKP: Aceh Timur miliki potensi jadi sentra perikanan di Aceh

Penerapan teknologi pendeteksi air tersebut dilakukan di areal pertambakan udang di Deah Pangwa, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Informasi dari petani tambak menyebutkan mereka sering gagal panen udang karena kualitas air mengandung zat berbahaya yang berlebihan.

Menurut dia, di antara cara meningkatkan produktivitas hasil panen tambak udang yaitu dengan menjaga kualitas air tambak. Air tambak harus bebas dan aman dari zat-zat berbahaya seperti derajat keasaman atau PH dan amoniak yang berlebih.

"Selama ini, petani tambak di Deah Pangwa, belum memiliki alat pengecekan kualitas air. Mereka masih mengandalkan hasil pengecekan air tambak dari tempat lain. Biasa, mereka mengecek kualitas air jika ada perubahan perilaku udang," katanya.

Teuku Multazam mengatakan teknologi yang diterapkan berupaya pendeteksi untuk melacak derajat keasaman atau PH air serta kandungan zat amoniak dalam air. Apabila kandungan PH dan amoniak melebihi ambang batas, maka pendeteksi memberitahukan melalui layar.

Baca juga: Listrik PLN menghemat biaya operasional petambak udang

Dengan adanya penerapan teknologi tersebut, kata Teuku Multazam, petani tambak dapat mendeteksi kualitas air secara berkala tanpa harus menunggu perubahan perilaku udang. Penerapan teknologi tersebut dapat mencegah secara dini jika terjadi pencegahan air.

"Program ini dibiayai Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ri. Kami berharap penerapan teknologi dapat meningkatkan hasil panen udang petani tambak," kata Teuku Multazam.

Ketua Kelompok Petani Tambak Beumakmu, Kabupaten Pidie Jaya, Iskandar, mengatakan penerapan teknologi tersebut mempermudah petani tambak mengetahui kadar PH dan amoniak dalam air tambak.

"Penerapan teknologi pendeteksi kualitas air tersebut sangat membantu kami dalam mengelola tambak udang serta dapat mencegah kami mengalami kerugian apabila kualitas airnya jelek. Kami mengapresiasi program pengabdian masyarakat dari Unimal tersebut," kata Iskandar.

Baca juga: Pemkot Pekalongan sarankan petambak budidaya ikan dengan jaring tancap

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023