Memang itu tidak hanya buat ekspor tapi buat ancaman kita sendiri di dalam negeri. Jadi ini memang tantangan buat kita sebenarnya, bukan disalahkan karena aturan di luar negerinya susah
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan, lalat buah menjadi ancaman gagal ekspor untuk beberapa komoditas, termasuk mangga.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Didi Sumedi menyampaikan, sulitnya ekspor buah asal Indonesia terkait dengan ketatnya persyaratan kualitas, salah satunya bebas lalat buah. Sebab, lalat tersebut dapat membuat buah mudah busuk.

"Memang itu tidak hanya buat ekspor tapi buat ancaman kita sendiri di dalam negeri. Jadi ini memang tantangan buat kita sebenarnya, bukan disalahkan karena aturan di luar negerinya susah," ujar Didi usai jumpa pers Trade Expo Indonesia 2023 di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis.

Didi mengatakan, pembahasan mengenai ancaman lalat buah sudah sering dibahas dalam rapat antara kementerian dan lembaga.

Menurut Didi, tindakan untuk menangani masalah lalat buah ini tidak hanya dibebankan kepada pemerintah saja.

Petani juga melakukan upaya pencegahan agar hasil panennya tidak gagal ekspor.

"Mungkin harus dilakukan juga oleh farmer-nya, mau enggak melakukan treatment yang disarankan oleh pemerintah. Saya yakin mereka sudah punya treatment agar lalat buah itu bisa free," kata Didi.

Namun demikian, Didi mengatakan bahwa tidak sedikit pengusaha buah yang berhasil mengirimkan produk-produknya ke luar negeri. Menurut Didi, permasalahan lalat buah bisa diatasi dengan penanganan yang tepat.

"Kita sudah beberapa yang sudah bisa ekspor, artinya mereka sudah bisa melakukan treatment untuk bisa men-treat lalat buah. Ada beberapa pengusaha ekspor kita sudah melakukan itu," ujar Didi.

Baca juga: Kemendag sebut aturan ekspor kratom belum mengikat

Baca juga: Kemendag harap China jadi "buyer" utama di Trade Expo Indonesia 2023

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023