Mexico City (ANTARA) - Meksiko pada Kamis (5/10) menolak rencana AS untuk membangun bagian dinding baru di perbatasan kedua negara dalam pertemuan dengan pejabat tinggi di ibu kota Meksiko untuk membahas persoalan imigrasi dan keamanan.

Sebelum melakukan pembicaraan dengan para pejabat AS termasuk Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Keamanan Dalam Negeri Alejandro Mayorkas, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengutuk rencana dinding terbaru itu sebagai "langkah mundur".

Di tengah bertambahnya jumlah orang menyeberang ke AS dari Meksiko, pemerintah AS mengatakan akan membangun bagian tambahan pada dinding perbatasan di Starr County, Texas, berarti melanjutkan kebijakan utama pemerintahan mantan presiden Donald Trump.

Dalam pembicaraan itu, para pejabat berjanji untuk meningkatkan kerja sama memerangi perdagangan obat terlarang, kejahatan terorganisasi dan untuk meringankan tekanan migrasi di perbatasan.

Setelahnya, Menteri Luar Negeri Meksiko Alicia Barcena menggarisbawahi penolakan Meksiko terhadap dinding tersebut.

"Kami percaya pada membangun jembatan, bukan dinding," kata Barcena ketika berbicara dalam konferensi pers bersama Blinken dan Mayorkas.

Lopez Obrador telah memuji Presiden AS Joe Biden karena tidak lagi membangun dinding perbatasan selama pemerintahannya.

Penghalang itu telah menjadi topik pertentangan utama antara AS dan Meksiko selama pemerintahan mantan presiden Trump.

Pemerintah AS mengatakan bahwa langkah yang diambil pada Kamis itu tidak menyimpang dari kebijakan Biden yang menentang pembangunan dinding tetapi anggaran yang telah dialokasikan selama pemerintahan Trump di 2019 harus dihabiskan di tahun ini.
Baca juga: Meksiko, AS kerja sama amankan perbatasan setelah Titel 42 berakhir

Barcena mengatakan anggaran itu tidak harus digunakan untuk membangun dinding.

"Saya mengerti bahwa tidak harus dibangun dinding, bisa dengan membangun teknologi, bisa dengan membangun instalasi lain. Saya pikir ini yang dengan baik hati dijelaskan oleh Menteri Mayorkas, karena kami dengan jelas telah menyatakan penolakan kami," ujarnya.

Delegasi AS telah menjelaskan mengenai situasi penganggaran dan tindakan ini tidak mencerminkan kebijakan pemerintahan saat ini, lanjutnya.

Namun, 2024 adalah tahun pemilu di AS dan Meksiko sehingga muncul kembalinya isu dinding perbatasan ini dapat menjadi poin pembicaraan penting di kedua sisi perbatasan.

Lopez Obrador menyalahkan kelompok sayap kanan ekstrem Partai Republik untuk menekan pemerintahan Biden yang berasal dari Partai Demokrat, untuk menyetujui pembangunan bagian baru dari dinding perbatasan.
Baca juga: Menlu Meksiko: Warga AS sumber utama penyelundupan fentanil

Blinken mengatakan telah melakukan "pembicaraan yang sangat positif dan produktif" dengan Lopez Obrador dan menyatakan keyakinan bahwa Meksiko akan membantu AS dalam masalah opioid fentanyl, yang diproduksi secara ilegal dan merupakan penyebab utama overdosis, menurut otoritas kesehatan AS.

Selama pertemuan dengan Lopez Obrador, Blinken berterima kasih atas upaya Meksiko sebelum pelaksanaan ekstradisi pada 15 September atas Ovidio Guzman, anak dari gembong narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman yang dipenjara, menurut juru bicara Departemen Dalam Negeri Matthew Miller.

Pejabat AS menyebut bahwa Ovidio dan beberapa saudaranya merupakan penyelundup fentanyl besar ke AS. Meski demikian, selebaran di sepanjang jalan yang muncul pekan ini menyatakan bahwa Guzman bersaudara telah melarang produksi dan penjualan fentanyl di kediaman mereka di daerah Sinaloa utara.

Siapa pihak yang paling bertanggung jawab atas masalah fentanyl masih diperdebatkan.

Menteri Keamanan Meksiko Rosa Icela Rodriguez mengatakan dalam konferensi pers bahwa Meksiko tidak memproduksi fentanyl dan hanya menjadi titik transit untuk perjalanan obat itu ke utara.

Namun, Barcena mengaku bahwa laboratorium yang memproduksi fentanyl bermunculan di Meksiko secara diam-diam dan pemerintah terus melakukan penutupan.

Sumber: Reuters

Baca juga: Survei: Separuh warga AS dukung kirim pasukan militer ke Meksiko

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023