Duisburg (ANTARA News) - Pelatih Italia Marcello Lippi mengatakan timnya sudah siap menghadapi Perancis pada pertandingan final Piala Dunia 2006 di Berlin, Minggu (9/7). "Para pemain sudah siap menghadapi Perancis. Kualitas dan teknik permainan kami dari hari ke hari kian meningkat," katanya pada jumpa pers di Duisburg, Sabtu, sehari menjelang pertandingan final. Menurut laporan wartawan ANTARA, Irmanto, dari Duisburg, Jerman, mantan pelatih Juventus itu mengatakan pada pertandingan final yang penuh tekanan itu diperlukan teknis permainan yang lebih handal. "Saya tidak berpikir bagaimana cara memenangi pertandingan itu, tapi saya akan menampilkan permainan yang lebih berkualitas dari sebelumnya," katanya. Sejak babak penyisihan grup hingga melaju ke final, kata pelatih yang menggantikan Giovanni Trapatonni yang gagal membawa Italia di Euro 2004 itu, penampilan skuadnya terus berkembang dan secara kualitas terus meningkat. Italia melangkah ke final setelah mengalahkan tuan rumah Jerman 2-0 lewat perpanjangan waktu di Dortmund, Selasa (4/7), sementara Perancis ke final setelah menundukkan Portugal 1-0 pada semifinal di Munich Rabu (5/7). Ketika ditanya apakah Perancis lebih berat ketimbang Jerman, ia mengatakan bahwa Jerman lebih banyak menampilkan pemain muda, sementara Perancis tetap mengandalkan pada pemain senior. "Tentu saja Perancis akan menjadi lawan yang lebih tangguh ketimbang Jerman. Pemain senior itu pernah mengantarkan Perancis menjadi juara dunia dan juara Eropa," katanya yang siang itu tampil santai dengan menggunakan kaus polo warna biru. Ketika ditanya apakah akan ada penjagaan khusus terhadap Zinedine Zidane, ia mengatakan bahwa dia tidak akan memerintahkan anak asuhnya untuk melakukan penjagaan khusus terhadap kapten tim Perancis itu. "Tidak akan ada perintah khusus untuk terus mengawasi Zidane. Kami akan menghadapi Perancis secara tim," katanya. Ketika ditanya apakah di akan menjadi pelatih di Manchester United setelah Piala Dunia 2006, ia mengatakan belum memikirkan soal itu. "Pikiran saya sekarang adalah bagaimana caranya menghadapi Perancis besok," katanya. Lippi disebut-disebut akan pindah ke klub liga Inggris itu setelah Piala Dunia 2006. Mengenai kesempatan untuk memenangi Piala dunia, Lippi mengatakan pertandingan final Piala Dunia antara dua tim yang seimbang akan ditentukan oleh tim yang paling haus kemenangan. "Kami akan pergi ke Berlin dan di antara banyak hal di meja adalah organisasi tim, kualitas teknis, dan para pemain hebat di kedua tim. Kita akan lihat siapa yang paling haus kemenangan," katanya. Lippi mengatakan ia yakin Perancis akan merupakan lawan yang lebih tangguh dibandingkan tim Jerman, yang dikalahkan tim Azzurri di semi final, tetapi menyatakan bahwa timnya mempunyai keinginan untuk menang. "Mereka telah memenangi suatu Piala Dunia dan suatu Kejuaraan Eropa, sementara generasi para pemain (Italia) ini baru hampir meraihnya. Itulah yang ada di meja, kami mempunyai sendok garpu di tangan kami dan marilah kita lihat apa yang akan terjadi," katanya. Gelandang Italia Andrea Pirlo lebih ringkas dalam penilaiannya tentang tim manayang paling menginginkan kemenangan. "Pertadingan final itu merupakan pertandingan sulit, tetapi kami lebih haus dibanding mereka,` kata gelandang tengah itu, yang tampil sangat bagus sepanjang Piala Dunia tersebut. Lippi mengatakan sementara mencapai final merupakan prestasi hebat bagi timnya, ia tidak tertarik pada pembicaraan yang hanya menikmati hari itu. "Saya benar-benar menolak sikap ini `seandainya terjadi`, peristiwa itu akan merupakan suatu `peristiwa yang hebat` dan segalanya. Barapa kali selama hidup Anda mendapat kesempatan memenangi Piala Dunia? Kita harus merasa berang bila kita kalah," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006