Jakarta (ANTARA) - Amerika Serikat bertekad terus mendukung inklusi dan hak-hak penyandang disabilitas di seluruh dunia, kata Penasihat Khusus untuk Hak-hak Disabilitas Internasional Amerika Serikat Sara Minkara.

"Secara internasional, sebagai sebuah negara kita telah benar-benar menjadikan inklusi disabilitas dan hak-hak disabilitas sebagai sebuah komitmen," kata Minkara dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, komitmen itu diwujudkan dengan membentuk peran penasihat khusus untuk hak-hak disabilitas internasional guna mendorong terpenuhinya hak-hak penyandang disabilitas di seluruh dunia.

"Peran ini benar-benar memberikan isyarat kepada masyarakat internasional bahwa kami tidak dapat mencapai kemakmuran, perdamaian, dan keamanan secara penuh jika kami tidak melibatkan komunitas penyandang disabilitas," kata dia.

Melalui peran itu dan peran Departemen Luar Negeri, Amerika Serikat  menjadikan langkah-langkah tersebut sebagai upaya sangat penting dalam mendorong terpenuhinya hak penyandang disabilitas.

Baca juga: Kemensos rakit 590 kursi roda canggih akomodir disabilitas

Di dalam negerinya sendiri Amerika Serikat sudah membuat kebijakan, hukum dan undang-undang yang mendorong pemenuhan hak dan inklusivitas penyandang disabilitas dalam semua aspek, termasuk pendidikan, ketenagakerjaan, infrastruktur, dan  transportasi.

"Itu merupakan sebuah perjalanan  yang sudah berlangsung 50 tahun. Dan melalui perjalanan tersebut, sebagai sebuah negara kami telah benar-benar berupaya mewujudkan inklusivitas dalam  semua aspek," kata Minkara.

Meski demikian Minkara mengakui masih ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan oleh negaranya.

Namun, dia menegaskan langkah-langkah pemerintahnya dalam mendorong terpenuhinya hak penyandang disabilitas telah memberikan manfaat yang besar.

"Sebagai penyandang disabilitas yang lahir dan besar di AS, saya bisa merasakan manfaat dari hukum, peraturan perundang-undangan dan kebijakan (disabilitas) ini," kata Minkara yang juga penyandang disabilitas.

Baca juga: BKKBN: Layanan pembinaan kesehatan reproduksi harus menjangkau difabel

Pewarta: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023