"Dialog ASEAN-AS tentang Disabilitas merupakan hasil, dampak dan kesuksesan besar dari segi mana pun," kata Minkara dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Jumat.
Ia menilai dialog itu menunjukkan kepada ASEAN, komunitas global dan hubungan ASEAN-AS bahwa setiap orang perlu memastikan daD diskusi tentang disabilitas sebagai bagian dari fokus peningkatan hubungan ASEAN-AS.
"Kita harus memastikan bahwa disabilitas menjadi bagian dari diskusi, dan itu diperbincangkan," kata dia.
Minkara melihat ASEAN tengah fokus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI), ekonomi digital, penanganan iklim, pertanian dan perdagangan.
Di tengah fokus kepada semua hal ini, dia meminta ASEAN memastikan ada upaya membahas masa depan penyandang disabilitas.
Baca juga: AS terus dukung inklusi penyandang disabilitas di seluruh dunia
"Dan ini adalah inti dari dialog tersebut, yaitu bagaimana kita memastikan bahwa untuk membangun perekonomian dan masyarakat yang sepenuhnya inklusif, kita perlu melibatkan pembahasan tentang disabilitas dalam diskusi ini," kata dia.
Mengenai strategi Enabling Master Plan (EMP) yang diadopsi ASEAN untuk mendorong inklusivitas dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, Minkara menilai strategi itu sebagai upaya besar yang telah dihasilkan kawasan tersebut.
Dia menilai strategi itu sangat inklusif dan lintas sektoral, mencakup semua aspek dalam sistem dan masyarakat.
"Sekarang, yang perlu kita lakukan lebih lanjut adalah bagaimana kita mengimplementasikan strategi ini lebih jauh," kata dia. "Kita perlu memastikan suara mereka bisa terus menerus direfleksikan dan didengar serta dipertimbangkan ketika kita merancang dan menerapkan kebijakan."
Ia menegaskan disabilitas bukan sekadar persoalan sosial, tetapi juga persoalan politik, keamanan, dan ekonomi, sehingga pemerintah perlu memastikan isu disabilitas diatasi dengan setiap upaya semua kementerian disertai anggaran sehingga strategi tersebut terwujud.
Baca juga: Penasihat Khusus Hak Disabilitas Amerika Serikat bakal hadiri AHLF
Pewarta: Katriana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023
