Hanya satu dari tiga penduduk Indonesia merupakan pengguna aktif e-commerce, dan kesenjangan ini semakin jelas di kota-kota tier rendah.
Di antara merek-merek yang mencapai penjualan tahunan lebih dari Rp 500 miliar, saluran offline secara konsisten mengungguli saluran online.
Pentingnya saluran offline bukan hanya sebagai platform distribusi, namun juga untuk meningkatkan brand awareness dan loyalitas konsumen.
Laporan ini disusun berdasarkan temuan survei tatap muka terhadap 422 responden di delapan kota tier 2 dan tier 3 di Jawa, in-depth interview dengan 10 merek nasional ternama, dan survei terhadap 32 perusahaan dengan nilai penjualan barang teratas di Evermos, platform reseller yang bermitra dengan UMKM di Indonesia.

Bandung, Indonesia, (ANTARA/PRNewswire)- Katadata Insight Center dan Evermos, platform social commerce terbesar di Indonesia, hari ini meluncurkan laporan yang mengidentifikasi pola dan perilaku konsumen dan brand lokal guna memberikan wawasan mengenai pertumbuhan merek lokal di Indonesia. Laporan yang berjudul "Beyond the Digital Frontier: Bagaimana Saluran Offline Memacu Kemajuan Merek Lokal" menemukan bahwa saluran offline masih memiliki persepsi yang lebih positif di kalangan konsumen dibandingkan dengan saluran online, meskipun pada dekade terakhir ini e-commerce memberikan dampak besar pada perekonomian.

"Sektor e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat selama satu dekade lalu, apalagi di tengah pandemi Covid-19, namun laporan ini menunjukkan bahwa e-commerce masih belum melampaui signifikansi ritel tradisional, terlihat dari hanya satu dari tiga masyarakat Indonesia yang aktif menggunakan e-commerce," kata Ghufron Mustaqim, Co-Founder dan CEO, Evermos, "Kami bermitra dengan Katadata Insight Center untuk mengidentifikasi strategi merek-merek lokal yang berhasil berkembang menjadi merek nasional, dengan harapan temuan yang diperoleh dapat membantu merek-merek yang sedang naik daun mencapai kesuksesan di tengah pasar dengan persaingan yang semakin jenuh," tambahnya.

Meskipun dibantu pertumbuhan e-commerce yang pesat, UMKM masih menghadapi banyak tantangan dalam perkembangan bisnisnya. UMKM mencakup 99% bisnis di Indonesia dan menyumbang 61,9% terhadap total PDB Indonesia pada tahun 2022, namun banyak bisnis yang kesulitan bersaing dengan pemain besar karena faktor-faktor seperti terbatasnya inovasi, terbatasnya akses pasar, dan kesulitan dalam meningkatkan skala usaha. Walaupun UMKM telah menerapkan upaya transformasi digital dan saluran distribusi online, kesulitan yang mereka hadapi saat berekspansi ke kota-kota kecil di Indonesia—yang merupakan rumah bagi sekitar 87% penduduk Indonesia—masih belum terselesaikan.

"Laporan ini menunjukkan pola yang konsisten di antara merek-merek unggulan nasional: semakin besar suatu merek tumbuh, semakin besar pula kontribusi dari saluran offline. Meskipun saluran online penting untuk pertumbuhan di era digital, market leader adalah merek yang memiliki akar kuat di saluran offline," kata Gundy Cahyadi, Direktur Riset Katadata Insight Centre. "Merek-merek terkemuka yang diakui secara nasional menyadari pentingnya memiliki strategi connected commerce, sehingga memudahkan konsumen untuk berpindah antara saluran online dan offline secara terintegrasi. Oleh karena itu, merek-merek yang sedang naik daun tidak boleh mengabaikan manfaat saluran offline terhadap kinerja bisnis, mengingat dinamika pasar di Indonesia."

Laporan ini juga berfungsi sebagai panduan bagi bisnis lokal untuk memahami metode yang telah terbukti dapat diterapkan sepanjang proses pertumbuhan mereka, dengan mengidentifikasi merek-merek lokal yang telah berhasil berkembang menjadi merek nasional dan menganalisis persamaan dan perbedaan dari merek-merek baru dan merek nasional. Studi ini menghasilkan lima kesimpulan utama:

E-commerce, meskipun berdampak besar dan menjadi fokus perhatian dalam dekade terakhir, masih merupakan bagian kecil dari perekonomian Indonesia. Dua dari tiga masyarakat Indonesia bukan pengguna aktif e-commerce.

Konsumen pada umumnya lebih menyukai saluran offline dibandingkan saluran online, meskipun saluran online menawarkan pilihan harga yang lebih baik. Masih rendahnya faktor kepercayaan membuat non-pengguna tidak tertarik berbelanja online. Di antara non-pengguna e-commerce, 85% enggan berbelanja online karena kekhawatiran terhadap kualitas produk yang dijual online; 79% khawatir barang tidak sampai dalam kondisi baik; dan 79% khawatir akan penipuan dalam transaksi online.

Merek-merek national champion, terutama yang memiliki penjualan tahunan melebihi Rp 500 miliar, telah membangun kehadiran yang kuat di saluran offline, dan secara konsisten mengungguli rekan-rekan online mereka. Meskipun semua merek national champion sepakat bahwa strategi multichannel sangat penting untuk brand awareness dan memandang saluran online dan offline sama pentingnya, merek-merek national champion tetap mempertahankan kehadiran offline yang kuat untuk memenuhi permintaan nasional, terutama di kota-kota tier rendah.

Saluran offline tidak hanya berfungsi sebagai saluran distribusi. Saluran offline juga terbukti meningkatkan brand awareness dan loyalitas konsumen. Kesepuluh merek nasional yang diwawancarai sepakat bahwa saluran offline lebih efektif dalam menciptakan brand awareness. Merek yang ingin mempertahankan saluran online-nya dapat memanfaatkan connected commerce untuk memberikan kemudahan konsumen untuk memililih dan berpindah antara saluran offline dan online tanpa mengurangi experience belanjanya.

Inovasi sangat penting untuk mempertahankan unique selling point suatu merek dan menciptakan dampak jangka panjang di benak konsumen, baik dari segi inovasi produk maupun strategi pemasaran. Meskipun 10 merek nasional yang diwawancarai sepakat bahwa inovasi adalah prioritas utama, hanya 16% dari merek-merek baru yang disurvei mengindikasikan inovasi sebagai pendekatan pertumbuhan yang disukai.
"UMKM Indonesia telah lama menjadi tulang punggung perekonomian kita, berkontribusi signifikan terhadap PDB dan lapangan kerja, dan merupakan prioritas utama kita untuk mewujudkan potensi UMKM secara maksimal dan memastikan keberlanjutannya," kata Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. "Pemerintah sangat menekankan inisiatif untuk mengangkat UMKM dengan menawarkan mereka sumber daya dan peluang untuk berkembang. Perjalanan dari usaha kecil menuju merek nasional yang berkembang memiliki banyak aspek, dan laporan ini merupakan langkah yang baik untuk memicu diskusi dan pertukaran ide yang diperlukan agar UMKM dapat berkembang."

Laporan "Beyond the Digital Frontier: Bagaimana Saluran Offline Memacu Kemajuan Merek Lokal" tersedia untuk diunduh di https://databoks.id/publikasi/2023/06/06/beyond-the-digital-frontier

Tentang Evermos

Evermos adalah platform social commerce yang memberdayakan brand lokal dan underserved communities dengan menyediakan jaringan distribusi dan layanan commerce yang berfokus pada produk-produk terkurasi sesuai prinsip syariah. Evermos adalah one-stop platform yang menyediakan brand lokal dengan layanan yang mendukung perniagaan secara komprehensif dan jaringan reseller. Dilengkapi dengan berbagai pelatihan untuk mendukung kesuksesan semua reseller terlepas dari gender, latar belakang pendidikan, lokasi geografis, atau tingkat pendapatan mereka.

Didirikan di bulan November 2018, Evermos telah membangun jaringan social commerce berbasis reseller terbesar di Indonesia dengan lebih dari 165,000 penjual aktif di seluruh Indonesia dan 1,600 mitra merek.

Hingga saat ini Evermos telah mendapatkan berbagai penghargaan industri seperti penghargaan Forbes Asia 100 to Watch di kawasan Asia Pasifik, penghargaan UN Women 2022 Indonesian Women Empowerment Principles (WEPs) dan menjadi anggota jaringan global Endeavor Entrepreneur. Evermos juga merupakan anggota World Economic Forum's Global Innovators Community, sebuah grup khusus undangan dari perusahaan start-up dan peningkatan skala paling menjanjikan di dunia yang berada di garis depan inovasi teknologi dan model bisnis etis.

Tentang Katadata Insight Center

KATADATA INSIGHT CENTER (KIC) adalah unit bisnis Katadata yang fokus pada penelitian dan analisis data. KIC menyediakan informasi yang mendalam untuk memahami pasar, pelanggan, lanskap bisnis, dan pengambilan keputusan. Penelitian kami dirancang secara eksklusifuntuk memenuhi kebutuhan spesifik anda.

Keahlian kami adalah menyederhanakan hal yang kompleks tanpa kehilangan esensinya, berbasis data dan penelitian. Kami memiliki jaringan nasional yang kuat, tim yang solid dan profesional. Hasil kerja kami menjadi referensi bagi pemangku kepentingan strategis seperti pembuat kebijakan, pelaku bisnis dan pembuat opini.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023