Setelah disurvei, angka kematian penduduk Indonesia rata-rata disebabkan penyakit mematikan tapi tidak menular. Contoh penyakit jantung, tampaknya orangnya sehat tiba-tiba meninggal, begitu dicek ternyata punya riwayat penyakit jantung
Purbalingga (ANTARA) - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengingatkan masyarakat Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, untuk mengecek kesehatan secara rutin sebagai upaya deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian.

Saat menghadiri kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Jambore Kader Kesehatan se-Wilayah Puskesmas Bukateja di Lapangan Desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Minggu, Bupati mengatakan deteksi dini melalui pengecekan kesehatan secara rutin itu perlu dilakukan agar penyakit tersebut dapat segera ditangani sebelum menjadi parah.

"Setelah disurvei, angka kematian penduduk Indonesia rata-rata disebabkan penyakit mematikan tapi tidak menular. Contoh penyakit jantung, tampaknya orangnya sehat tiba-tiba meninggal, begitu dicek ternyata punya riwayat penyakit jantung," ujarnya.

Baca juga: Rutin cek kesehatan lengkap membantu kontrol risiko penyakit jantung

Menurut dia, penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian seperti serangan jantung, stroke, darah tinggi, kanker, dan diabetes, itu bisa muncul karena masyarakat tidak menerapkan pola hidup sehat.

Oleh karena itu, kata dia, langkah-langkah Germas seperti melakukan aktivitas fisik/olahraga, gemar makan buah dan sayur, istirahat yang cukup, mengurangi rokok, dan cek kesehatan secara rutin harus dilakukan serta disosialisasikan secara masif.

Dalam kesempatan itu Bupati Dyah Hayuning Pratiwi juga memberikan imbauan kepada para kader kesehatan tentang upaya pencegahan stunting serta menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi (AKI/AKB).

"Di Bukateja masih ada tiga kasus kematian bayi. Jadi besok kalau ada orang hamil, ibu-ibu kader kesehatan wajib mendampingi," ungkapnya.

Baca juga: Kemenkes kembangkan program cek kesehatan berkala ke tingkat Posyandu

Dia mengatakan pendampingan tersebut ditujukan untuk memastikan asupan gizi yang terpenuhi serta sebagai kontrol kesehatan secara rutin.

Menurut dia, masyarakat Purbalingga juga sudah bisa memanfaatkan fasilitas Ultrasonografi (USG) di masing-masing puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada para kader kesehatan atas kontribusi dan darma bakti mereka dalam mendukung program-program pemerintah selama ini.

"Alhamdulillah dua hari lalu, Bu Tiwi (sapaan akrab Bupati Purbalingga) menerima penghargaan dari Bapak Wakil Presiden terkait kabupaten yang berhasil menurunkan angka stunting di Indonesia, bahkan prestasi ini mendapatkan insentif dari pemerintah Rp6 miliar," katanya. 

Baca juga: Kemenkes perluas deteksi dini kardiovaskular gratis hingga RT/RW


 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023