Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas kenaikan harga sembako di pasaran, utamanya pada beras dan minyak goreng
Kota Probolinggo, Jatim (ANTARA) - Gerakan Pasar Murah yang digelar Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur, untuk menstabilkan harga pangan dan mengendalikan laju inflasi di kota setempat karena harga beberapa bahan pokok di pasar tradisional mengalami kenaikan.

Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (DKUMP) bekerja sama dengan sejumlah pihak menggelar pasar murah dengan menyediakan beberapa komoditas di antaranya beras dan minyak goreng di area Pasar Tugu Alun-alun Kota Probolinggo, Minggu.

"Kegiatan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas kenaikan harga sembako di pasaran, utamanya pada beras dan minyak goreng yang sudah berada di posisi harga eceran tertinggi (HET)," kata Kepala DKUMP Kota Probolinggo Fitriawati di Probolinggo, Minggu.

Pemerintah Kota Probolinggo menyiapkan kegiatan pasar murah bekerja sama dengan PT Pegadaian, PT Sinar Terang dan Bulog Cabang Probolinggo untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

"Pemkot terus berupaya menstabilkan harga agar tidak berdampak pada kenaikan inflasi serta melonjaknya harga komoditas pangan. Pemerintah berupaya mengendalikan harga sembako di pasaran," tuturnya.

Ia mengatakan pasar murah itu adalah salah satu cara intervensi pemerintah terhadap pasar yang dapat dilakukan untuk membantu masyarakat Kota Probolinggo mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Baca juga: Festival Rujak Uleg mengembangkan kuliner tradisional Kota Probolinggo

Baca juga: Tol Probolinggo-Banyuwangi ditargetkan selesai Oktober 2024


"Untuk beras kami menyiapkan 1,5 ton, sedangkan minyak goreng 100 literan. Harga beras yang dijual sebesar Rp10.200 per kilogram, sehingga di bawah HET, sedangkan minyak goreng dijual dengan harga Rp10.000 hingga Rp13.000 per liter," katanya.

Sementara seorang pembeli Luci mengaku senang dan merasa terbantu dengan kegiatan Gerakan Pasar Murah tersebut karena harga beras dan minyak goreng yang dijual di bawah harga pasaran.

"Kami berharap kegiatan pasar murah itu digelar secara rutin agar masyarakat dapat mencukupi kebutuhan dengan harga terjangkau dan harga beras di pasaran bisa turun," ujarnya.

Baca juga: Ribuan soto koya khas Kota Probolinggo pecahkan rekor MURI

Baca juga: Dinas Pertanian Probolinggo sosialisasikan pengendalian OPT tembakau

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023