Jakarta (ANTARA) - Perubahan atas kosakata sebagai suatu hal yang biasa terjadi sebagai bagian dari prinsip dasar dari semua bahasa di dunia, yakni dinamis, kata pakar linguistik Universitas Indonesia Prof Multamia RMT Lauder.

"Sifat dasar pada semua bahasa di dunia adalah akan selalu dalam keadaan sedang berubah, itu rumusnya," ujar dia di Jakarta, Senin.

Ia mengemukakan hal itu terkait dengan alasan kosakata dalam suatu bahasa yang bisa bertambah atau berkurang.

Ia menyebut dua faktor pendorong perubahan kosakata dalam suatu bahasa, yakni faktor internal suatu bahasa dan faktor masyarakat penutur suatu bahasa yang membutuhkan kosakata baru untuk menunjang suatu hal asing dalam kehidupan.

Ia menjelaskan perubahan internal, yakni adanya dinamika penyampaian informasi dilakukan para penutur yang membuat pada akhirnya kosakata dianggap sudah usang dan akan jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga: 250 kosakata Belitung diusulkan Kantor Bahasa Babel masuk KBBI

Ia mencontohkan tentang kata penghubung "syahdan" dan "tatkala" dalam bahasa Indonesia.

Ia menjelaskan perubahan kebahasaan juga berbanding lurus dengan perkembangan masyarakat penutur bahasa tersebut sehingga kosakata serapan dari bahasa asing dan bahasa daerah dibutuhkan agar dapat mendeskripsikan hal-hal baru di masyarakat.

"Misalnya unduh dan unggah, dulu tak ada kata itu, tapi masyarakat membutuhkan untuk menjelaskan hal tersebut, sehingga kita menginterpretasikannya dari bahasa lain yakni upload dan download, walaupun dalam bahasa Indonesia itu dari bahasa daerah (Jawa, red.)," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), jumlah kosakata dalam bahasa Indonesia pada 1953 yakni 23.000 kata. Angka ini naik menjadi 91.000 kata pada 2015, sedangkan dalam edisi terakhir Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 2018, jumlah kosakata mencapai 127.000 kata.

Baca juga: Pakar sebut ngabuburit memperkaya kosakata Bahasa Indonesia
Baca juga: Kosakata asing jangan mengesampingkan bahasa Indonesia
Baca juga: Badan Bahasa lakukan pengayaan kosakata dari bahasa Melayu Jambi

 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023