Washington (ANTARA News) - Pengadilan militer menuduh empat tentara AS terlibat dalam perkosaan dan pembunuhan seorang wanita muda Irak dan pembunuhan tiga anggota keluarganya awal tahun ini, kata laporan-laporan berita, Minggu. Tentara kelima dituduh lalai dalam tugasnya karena tidak melaporkan kejahatan itu, kata Komando Pusat AS di Irak dalam sebuah pernyataan, seperri dilansir DPA. Nama para terdakwa tidak diumumkan, menunggu penyelidikan pasal 32, kata miiliter. Penyelidikan itu akan menetapkan apakah ada bukti yang cukup untuk memproses tuduhan-tuduhan itu. Para tentara itu dituduh bersekongkol dengan mantan prajurit Steven D. Green untuk melakukan perkosaan dan pembunuhan. Green, yang telah dipecat dari Angkatan Darat sebelum insiden itu terungkap, ditahan di North Carolina 30 Juni dan disidangkan di pengadilan federal AS dengan satu tuduhan perkosaan dan empat tuduhan pembunuhan. Green disidangkan di pengadilan sipil karena ia sudah dipecat dari Angkatan Darat. Ia menyatakan tidak bersalah dan tetap ditahan di penjara di Louisville, Kentucky. Green dituduh pergi ke sebuah rumah di Mahmoudiya, Irak 18 Maret ditemani tiga tentara itu. Para jaksa mengatakan ia menembak dan menewaskans seorang pria, seorang wanita dan seornag gadis sebelum memperkosa dan membunuh seorang wanita lainnya. Para pejabat militer AS mengutuk pembunuhan itu. Ada laporan yang simpang siur tentang wanita yang diperkosa dan dibunuh itu. Militer AS mengatakan wanita itu berusia 20 tahun. Stasiun televisi CNN mengatakan walikota Mahmoudiya mengkonfirmasikan bahwa dia berusia 14 tahun. Tentara-tentara itu bertugas di sebuah pos pemeriksaan di Mahmoudiya. Sebuah pernyataan tertulis yang sah Departemen Kehakiman mengatakan tiga tentara yang menemani Green ke rumah di mana pembunuhan itu dilakukan, dan seorang tentara lain berdiri dibelakang untuk memantau radio. Para tentara mengemukakan kepada pihak pemeriksa bahwa Green dan kawan-kawannya membakar rumah keluarga itu setelah membunuh wanita muda itu. Ia kemudian melemparkan sebuah senapan AK-47 yang digunakannya dalam pembunuhan itu ke sebuah kanal dan membakar pakaian yang berlumuran darah, kata pernyataan tertulis departemen kehakiman itu, yang dikutip CNN. Seorang pejabat pertahanan AS mengemukakan kepada CNN lima tentara itu masih bertugas di pangkalan mereka di daerah Mahmoudiya. Kasus itu adalah salah satu dari sedikitnya lima kasus baru-baru ini yang melibatkan personil militer AS yang dicurigai membunuh warga Irak yang tidak bersenjata. (*)

Copyright © ANTARA 2006