Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mendorong Brazil untuk segera memulai perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Mercosur (IM-CEPA), yang telah diluncurkan sejak akhir 2021.

Retno melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Brazil Mauro Vieira di Jakarta, Senin. Dalam pertemuan tersebut, Retno dan Vieira membahas langkah-langkah guna meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara, termasuk memulai negosiasi perjanjian dengan Mercosur.

Mercosur merupakan blok perdagangan di Amerika Selatan yang beranggotakan Argentina, Brazil, Paraguay, dan Uruguay. Argentina dan Brazil merupakan dua mitra dagang utama Indonesia terbesar di Amerika Latin.

“Sangat penting untuk memulai negosiasi Indonesia-Mercosur … Hambatan perdagangan, termasuk hambatan tarif dan non-tarif harus dihapus.” kata Retno dalam konferensi pers bersama selepas pertemuan.

IM-CEPA diluncurkan pada 16 Desember 2021 setelah melalui proses pra negosiasi selama kurang lebih dua tahun. Perjanjian itu disetujui pembentukannya oleh pemerintahan Presiden Brazil pada saat itu, Jail Bolsonaro.

Perundingan putaran pertama IM-CEPA semula ditargetkan dapat dilaksanakan pada triwulan I tahun 2022.

Namun, Direktur Kerja Sama Intra Kawasan dan Antar Kawasan Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Nidya Kartikasari pada bulan lalu mengungkapkan bahwa negosiasi tersebut tertunda karena adanya pergantian kepemimpinan, khususnya di Brazil dari Presiden Bolsonaro yang berhaluan sayap kanan ke Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang berhaluan kiri.

Baca juga: Perundingan Indonesia-MERCOSUR CEPA kemungkinan dimulai pada 2024

Selain itu, Mercosur juga saat ini sedang fokus untuk merampungkan perjanjian dagang dengan Uni Eropa.

Bagi Indonesia, IM-CEPA adalah upaya untuk diplomasi ekonomi ke pasar potensial di kawasan Amerika Latin dan meningkatkan ekspor komoditas Indonesia ke kawasan MERCOSUR yang selama ini masih defisit dalam neraca perdagangan.

Neraca perdagangan Indonesia-Mercosur mencapai 6,4 miliar dolar AS pada 2021, dengan defisit di pihak Indonesia sebesar 1,7 miliar dolar AS (defisit dengan Argentina, Brazil, dan Paraguay), menurut laporan Kemlu.

Produk ekspor utama Indonesia ke Mercosur, antara lain minyak kelapa sawit, karet alam, dan suku cadang kendaraan bermotor. Sementara, produk impor utama Indonesia dari Mercosur di antaranya kapas, gula tebu, jagung, gandum dan meslin.

Selain mendorong negosiasi Indonesia dan Mercosur, Retno juga mengajak Brazil untuk bekerja sama pada beberapa bidang, termasuk ketahanan energi, ketahanan pangan, dan investasi dalam pengembangbiakan ternak sapi di dalam negeri.

Baca juga: Indonesia tingkatkan kerja sama dengan Argentina dan Mercosur
 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023