Pasar saham Indonesia sampai dengan 29 September 2023 melemah tipis sebesar 0,19 persen month to date
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat modal asing keluar dari pasar saham Indonesia sebesar Rp4,06 triliun sampai dengan 29 September 2023 secara month to date (mtd), utamanya akibat transaksi crossing.

"Pasar saham Indonesia sampai dengan 29 September 2023 melemah tipis sebesar 0,19 persen month to date ke level 6.939,89, dengan non-resident mencatatkan outflow Rp4,06 triliun month to date," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi di Jakarta, Senin.

Dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulan September 2023 secara daring, Inarno menuturkan beberapa sektor di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada September 2023 masih dapat menguat diantaranya sektor barang baku dan sektor energi.

Secara year to date (ytd), IHSG tercatat menguat sebesar 1,30 persen dengan dana asing bersih keluar (net sell) sebesar Rp5,24 triliun. Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham di September 2023 meningkat menjadi Rp11,36 triliun mtd dan Rp10,49 triliun ytd.

Sejalan dengan pergerakan global, pasar Surat Berharga Negara (SBN) membukukan modal asing keluar sebesar Rp23,30 triliun mtd, sehingga mendorong kenaikan yield SBN rata-rata sebesar 26,54 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 15,38 bps di seluruh tenor dengan modal asing masuk sebesar Rp60,81 triliun ytd.

Di pasar obligasi korporasi, indeks pasar obligasi ICBI melemah 1,18 persen mtd namun secara ytd masih menguat 5,91 persen ke level 365,17. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana asing keluar tercatat sebesar Rp349,15 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow Rp911,13 miliar.

Di industri pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi tercatat sebesar Rp838,18 triliun atau naik 1,29 persen ytd, dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 27 September 2023 tercatat sebesar Rp507,98 triliun atau turun 1,02 persen mtd.

Selain itu, investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp0,96 triliun (mtd). Secara ytd, NAB meningkat 0,62 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp9,54 triliun.

Minat penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi yakni tercatat sebesar Rp190,02 triliun dengan emiten baru sebanyak 67 emiten. Di pipeline, masih terdapat 89 rencana Penawaran Umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp41,21 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 58 perusahaan.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 29 September 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 456 penerbit, 161.660 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp975,13 miliar.


 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023