Kami tangani semuanya dengan humanis terhadap masyarakat yang menyampaikan pendapatnya
Jakarta (ANTARA) - Polri mengerahkan satuan tugas (Satgas) preventif dalam Operasi Tribrata Agung 2023 untuk mengantisipasi terjadinya unjuk rasa selama Konferensi Tingkat Tinggi Forum Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States) atau AIS Forum 2023 di Bali 10-11 Oktober.

“Ada unjuk rasa, lalu ada kelompok yang ingin menyampaikan aspirasinya sudah kami antisipasi," Kasatgas Preventif Operasi Tribrata Agung 2023 Brigjen Pol. Rudy Antariksa dalam keterangannya diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut jenderal polisi bintang satu itu, antisipasi yang dilakukan bukan melarang adanya unjuk rasa, tetapi Polri tetap mengakomodasi penyampaian aspirasi oleh masyarakat dengan menyiapkan tempat serta pengamanan.

"Kami siapkan lapangan Renon untuk mereka yang menyampaikan pendapatnya dan sudah disiapkan pengendalian massa (dalmas), tim negosiator yang berkomunikasi agar bisa menyampaikan pendapatnya dengan baik dan tidak mengganggu lalu lintas," katanya.

Rudy juga memastikan bahwa pelaksanaan pengamanan selama KTT AIS Forum 2023 ini dilakukan secara humanis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, terutama saat adanya aksi unjuk rasa.

“Kami tangani semuanya dengan humanis terhadap masyarakat yang menyampaikan pendapatnya," katanya.

Mantan Kabagops Korlantas Polri itu menjelaskan dalam Operasi Tribrata Agung 2023 Polri membagi beberapa satgas yang memiliki tugas berbeda-beda, salah satunya satgas preventif.

Baca juga: Retno sebut AIS Forum bukti sumbangsih RI untuk negara kepulauan
Baca juga: Menguatkan solidaritas di AIS Forum


“Satgas preventif mempunyai anggota sebanyak 883 personel. Satgas ini dibagi beberapa Subsatgas,” katanya.

Kemudian, kata dia, subsatgas yang berada dalam satgas preventif ini adalah yang bertugas mengamankan tamu-tamu negara yang akan datang dan menuju lokasi, yakni Subsatgas Bandara.

“Lalu ada juga subsatgas pengamanan hotel, subsatgas penanganan obyek kegiatan, kemudian ada subsatgas kawasan yang dibagi beberapa klaster. Lalu ada subsatgas sterilisasi," kata Rudy.

Terkait potensi ancaman dan gangguan selama KTT AIS Forum 2023 berlangsung, kata Rudy, hal ini ditangani oleh satgas terkait baik satgas preventif, satgas preemtif, satgas gakkum, dan satgas lainnya.

“Beberapa satgas ini akan terus berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Paspampres dan TNI,” ujarnya.

Rudy menambahkan beberapa potensi gangguan yang terjadi saat KTT AIS Forum 2023 sudah diprediksi dan dipetakan. Mulai gangguan dari pergerakan tamu datang ke Bandara menuju venue, menuju objek, dan hotel. Kemudian gangguan kelancaran dan hambatan di jalan saat tamu-tamu negara melintas sudah diantisipasi oleh Satgas Walrolakir.

Keseriusan Polri dalam pengaman KTT AIS Forum 2023 terbukti dengan menghadirkan kekuatan cukup besar yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana peralatan pengamanan yang memadai dimana Polri sendiri mengerahkan personel sejumlah 4.286 personel terdiri atas Mabes Polri 1.995 personel dan Polda Bali 2.291.

Adapun KTT AIS Forum akan dilaksanakan pada 10-11 Oktober 2023 di Nusa Dua, Bali. Pertemuan internasional itu mengusung tema "Membina Kolaborasi, Memajukan Inovasi untuk Laut dan Masa Depan Bersama" (Fostering Collaboration, Enabling Innovation for Our Ocean and Our Future).

KTT AIS Forum 2023 diharapkan dihadiri perwakilan dari 51 negara kepulauan dan pulau, dengan target 25 perwakilan setingkat kepala negara/pemerintahan dan 30 sampai dengan 47 perwakilan setingkat menteri.

Baca juga: Indonesia mempromosikan program ekonomi biru dalam KTT AIS Forum
Baca juga: Polri gunakan "body worn camera" pantau keamanan KTT AIS Forum 2023


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023