...Abbas telah memulai konsultasi dan melakukan kontak intensif...
Ramallah (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan bermaksud membentuk pemerintah baru dalam dua sampai tiga pekan ke depan, demikian laporan media lokal.

Sebagaimana dilaporkan kantor berita yang berpusat di Bethlehem, Maan, Abbas mengatakan bahwa di Forum Ekonomi Dunia yang diselenggarakan di Jordania akan melanjutkan upaya penyusunan kabinet baru dalam waktu dua atau tiga pekan ini.

Namun, Abbas tidak memberi rincian lebih lanjut mengenai pemerintah baru tersebut, guna menggantikan Pemerintah Perdana Menteri Salam Fayyad yang mundur beberapa pekan lalu.

Para pejabat senior Palestina pada Kamis (23/5) mengatakan, Abbas telah memulai konsultasi dan melakukan kontak intensif mengenai pembentukan pemerintah baru itu.

Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Komite Sentral Partai Fatah, pimpinan Abbas, direncanakan bersidang pekan depan guna membahas pembentukan pemerintah baru tersebut.

Satu sumber resmi Palestina, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, memberitahu Xinhua bahwa ada tiga calon bagi jabatan perdana menteri, yakni Mohammed Mustafa (mantan ketua Dana Penanaman Modal Palestina), akademikus terkenal Ramil al-Hamdallah, dan Mohamed Ishteya yang anggota Komite Sentral Fatah.

Sumber tersebut juga mengungkapkan Nabil Qasis, menteri keuangan dalam pemerintah Fayyad, barangkali sangat mungkin dipilih sebagai menteri keuangan dalam kabinet baru itu.
(Uu.C003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2013