Kami juga menggunakan kain tenunan tangan tradisional Majdalawi
Ramah lingkungan

Di tengah gempuran industrialisasi dan komersial, Nol Collective berupaya tetap menjaga kealamian bahan-bahan yang digunakan dalam fesyen Palestina.

Palestina, seperti komunitas adat di seluruh dunia, memiliki hubungan yang harmonis dan penuh hormat secara historis dengan tanah airnya.
T-shirt dengan bordir tradisional Palestina. (ANTARA/Nol Collective)


Dalam beberapa dekade terakhir, praktik-praktik seperti penggunaan serat alami, pewarnaan alami, dan tenaga kerja yang lambat telah terancam di tengah dunia yang semakin terindustrialisasi dan komersial.

Terlebih lagi, praktik-praktik ini terancam dihapuskan melalui perampasan dan kekerasan di bawah pendudukan militer.

"Dengan secara perlahan menggabungkan praktik-praktik leluhur seperti pewarnaan alami dan bermitra dengan koperasi yang menenun atau menyulam tangan, serta menggunakan bahan-bahan alami dan bahan baku, kami berharap dapat memicu perbincangan yang lebih sadar mengenai dampak interseksional fesyen terhadap lingkungan, politik, dan identitas," tulis Nol Collective menegaskan komitmennya.

Baca juga: Pertama kali tampil global, Benang Jarum hadir di London Fashion Week

Baca juga: Heaven Lights ajak semua wanita rayakan diri sendiri

Baca juga: Gaya busana modest bersama Bestie dan Brotherhood

Penerjemah: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023