Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (KaltIm), yakni dari 257 titik pada Senin (9/10) menjadi 173 titik panas pada Selasa (10/10).

"Sebanyak 173 titik panas tersebut terpantau sepanjang Selasa kemarin mulai pukul 01.00 hingga 24.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan BMKG Stasiun Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Rabu.

Baca juga: BMKG: Jumlah titik panas di Kaltim turun, jadi 317 titik

Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, yakni dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.

Untuk itu, semua pihak diimbau saling menjaga dan waspada, seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi karhutla.

Menurutnya, sebaran titik panas tersebut telah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Baca juga: BMKG deteksi 199 titik panas di Kaltim

Baca juga: BMKG: 102 titik panas terdeteksi di Kaltim


Sebelumnya, sebanyak 257 titik panas itu tersebar di enam kabupaten, yakni di Kabupaten Paser terdapat 16 titik, Penajam Paser Utara 3, Kutai Barat 16, Kutai Timur 40, Kutai Kartanegara 112, dan Kabupaten Berau terdeteksi sebanyak 70 titik panas.

"Sedangkan 173 titik panas yang terpantau sepanjang Selasa kemarin, juga tersebar pada enam kabupaten, yakni di Paser 116, Penajam Paser Utara 5, Kutai Barat 3, Kutai Timur 4, Kutai Kartanegara 36, dan Kabupaten Berau terdeteksi sebanyak 9 titik," kata Diyan.

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023