Jakarta (ANTARA) - Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Pol. Verdianto Iskandar Bitticaca memastikan pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi Forum Negara Pulau dan Kepulauan atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum 2023 di Bali 10-11 Oktober berjalan lancar dan aman.

“Sampai hari ketiga operasi kondisi keamanan dan ketertiban masih aman dan baik. Semua kegiatan pengamanan dan peserta KTT itu sudah berlangsung tertib aman dan lancar, mulai dari kedatangan delegasi dari bandara sampai ke hotel dan venue," kata Verdianto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dalam pengamanan KTT AIS Forum 2023, Polri menggelar Operasi dengan sandi Tribrata Agung 2023. Perencanaan operasi ini sudah dilakukan selama dua bulan, kemudian dilakukan latihan, gelar pasukan hingga pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.

Terkait pengamanan, kata Jenderal polisi bintang satu itu, dibagi menjadi empat ring. Ring 1 yang berada di venue pada pengamanan kepala negara atau VVIP menjadi tugas Paspampres dan TNI. Namun, untuk pengamanan VIP atau setingkat menteri akan menjadi tugas Polri.

Untuk ring 2 ada jalur walrolakir (pengawalan, rute, patroli, dan parkir). Personel Polri akan mengamankan sepanjang jalur yang akan dilewati tamu VVIP dan VIP dari bandara ke penginapan maupun venue.

"Di ring 3 dan 4 adalah kawasan utama yaitu Nusa Dua, Kuta, Sanur dan untuk kawasan penyangga di Pelabuhan. Inilah fokus Polri untuk mengamankan," kata Verdianto yang juga Karendalops Operasi Tribrata Agung 2023 itu.

Verdianto mengatakan dalam Operasi Tribrata Agung, Polri telah menyiapkan Command Center yang bisa memantau semua pergerakan tamu negara. Mulai dari kedatangan di bandara, tempat penginapan, venue dan objek wisata yang kemungkinan dikunjungi delegasi.

"Command Center juga memantau personel kita yang melakukan pengawalan baik di kendaraan roda dua maupun roda empat. Itu bisa kita lihat secara live," ujar dia.

Dia memaparkan, pola pengamanan KTT AIS Forum 2023 sama seperti penyelenggaraan KTT G-20 dan KTT ASEAN di Labuan Bajo serta Jakarta. Adapun tantangan pengamanan yakni adanya kegiatan tamu negara yang tidak direncanakan.

"Seperti kemarin tamu negara ke objek wisata. Ini kadang kala mempunyai tantangan sendiri namun kami sudah punya antisipasi pada saat perencanaan operasi bagaimana tamu negara akan berkunjung tiba-tiba ke objek wisata,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi pengamanan yang tidak terjadwal, kata dia, Polri menginformasikan kepada command center bahwa ada kunjungan. Kemudian personel yang ada di objek tersebut bisa digerakkan melakukan pengamanan.

“Jadi personel kami di objek sudah siap dengan alat komunikasi. Kita kendalikan jadi personel kita sudah siap mengamankan tamu negara," ucapnya.

Verdianto menambahkan, pengamanan KTT AIS Forum 2023 melibatkan pecalang dan warga lokal Bali. Ia sudah mengimbau agar bisa menyambut tamu negara dengan baik.

"Dengan adanya kegiatan ini masyarakat Bali menerima dampak positif sehingga perputaran roda ekonomi bagus," katanya.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023