Tanjung Selor (ANTARA) - Berbagai sektor kehidupan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara kembali bangkit setelah sempat tertunda akibat pandemi COVID-19, salah satunya agenda besar Pesta Budaya Kabupaten Malinau atau Irau Malinau yang kini kembali diselenggarakan.

“Puji syukur Irau Malinau akhirnya dapat kami gelar kembali dan mengobati rasa rindu masyarakat dalam tiga tahun terakhir,” kata Bupati Malinau, Wempi W Mawa di Malinau, Rabu.

Baca juga: Warsi optimalisasi potensi pesona budaya Suku Punan

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Malinau menyelenggarakan Pesta Budaya Irau Malinau pada 17 hingga 26 Oktober 2023. Pesta budaya menjadi ajang bagi 11 etnis lokal Kabupaten Malinau seperti Dayak dengan beberapa sub sukunya, serta etnis Bulungan, etnis Tidung.

Sejumlah paguyuban juga ikut memeriahkan karnaval ini seperti paguyuban Jawa, Bugis, Makassar, Toraja, Batak, Sunda, Minahasa, Sulawesi Tenggara, Bali, dan Nusa Tenggara.

Karnaval diikuti pelajar SD, SMP, SMA sederajat, termasuk organisasi perangkat daerah, Pemerintahan Kecamatan, Pemerintahan Desa, BUMN, BUMD, dan swasta.

Baca juga: Asa hutan Kalimantan, menjaga air susu ibu

Penyelenggaraan Pesta Budaya Ke-10 Irau Malinau adalah rangkaian agenda Hari Jadi Ke-24 Kabupaten Malinau pada 26 Oktober 2023.

Bupati menerangkan, Kabupaten Malinau terbentuk dari pemekaran Kabupaten Bulungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999, memiliki makna luar biasa dalam dimensi kehidupan masyarakat perbatasan, pedalaman, dan terpencil.

Selain itu sangat strategis dalam konteks membangun kawasan perbatasan Negara sebagai beranda depan bangsa dalam wilayah NKRI yang sangat luas dan berbagai tantangan pembangunan yang tengah dihadapi.

Baca juga: Perekonomian Kabupaten Malinau tumbuh 4,75 persen

Bupati mengatakan, dimekarkannya Kabupaten Malinau adalah keputusan mulia karena telah memberi perubahan positif terhadap pola hidup masyarakat dan akselerasi pembangunan seperti saat ini.

Dan, memasuki tahun ke-24 usai Kabupaten Malinau adalah momentum introspeksi bersama antara Pemerintah Daerah maupun elemen masyarakat sekaligus menetapkan resolusi dan kebulatan tekad untuk mengambil sikap guna meningkatkan kesejahteraan, kemajuan, dan kemakmuran masyarakat.

Ia menjelaskan, peringatan Hari Jadi ke-24 Kabupaten Malinau dan penyelenggaraan Pesta Budaya Ke-10 Irau mengangkat tema “Kebinekaan Mempersatukan Bangsa di Bumi Intimung”.

Baca juga: Pemkab Malinau ajak warga bersatu demi konservasi hutan Kalimantan

“Tema ini didasari pemikiran bahwa Kabupaten Malinau meyakini kebinekaan adalah realitas bangsa yang tidak dapat dibantah keberadaannya,” tutur Bupati Malinau.

Kebinekaan, kata Bupati, dimaknai melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan spiritualitas. Perbedaan suku, agama, maupun ideologi menjadi bagian tidak terpisahkan dari sejarah bangsa Indonesia.

“Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa melalui visi Kabupaten Malinau, yaitu terwujudnya Kabupaten Malinau yang mandiri, damai, dan sejahtera didukung oleh pemerintahan yang profesional,” kata Bupati Malinau.


20 Hari Berturut-turut

Dalam nuansa HUT Kabupaten Malinau dan Pesta Budaya Irau, Pemerintah Kabupaten Malinau mengadakan berbagai kegiatan produktif, kreatif, dan menghibur selama 20 hari berturut-turut.

Kegiatan tu antara laun festival seni dan budaya dengan menampilkan prosesi upacara adat oleh semua lembaga adat di Kabupaten Malinau. Selain itu, juga dipertandingkan tari-tarian dengan menampilkan seluruh elemen dan paguyuban.

“Pertandingan olahraga prestasi dan tradisional juga kami laksanakan dan berbagai acara keramaian lainnya,” ujar Bupati Malinau.

Baca juga: Malinau utus peserta mewakili Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023

Untuk lebih memeriahkan rangkain acara, dilengkapi dengan pameran pembangunan yang diikuti seluruh organisasi perangkat daerah, BUMN, BUMD, lembaga adat, paguyuban, organisasi wanita, dan organisasi kemasyarakatan.

“Ini bermakna strategis dan relevan dalam menggugah dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan ekonomi khususnya UMKM yang terus berkembang,” demikian Bupati Malinau.


Pengamanan Siang Malam

Kapolres Malinau AKBP Heru Eko Wibowo mengungkapkan Polres Malinau mendukung perhelatan Pesta Budaya Irau Malinau menyongsong HUT Ke-24 Kabupaten Malinau, yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 hingga 26 Oktober 2023.

Kapolres Malinau menyebutkan Polres menurunkan 250 personel untuk mengamankan jalannya rangkaian acara tersebut. Persone dibagi menjadi dua shift, dengan 100 personel bertugas selama kegiatan kebudayaan pagi, dan 150 personel lainnya yang akan menjaga keramaian hiburan rakyat pada malam hari.

Selain itu, Polres Malinau juga menjalin kerja sama dengan TNI, termasuk Kodim, dan Batalyon 614 Raja Pandita untuk menjaga keamanan selama Irau berlangsung hingga penutupannya pada tanggal 26 Oktober 2023.

Baca juga: Pemprov Kaltara minta DPR-RI dan Pusat bantu pemulihan dampak banjir

“Kita akan lakukan bantuan pengaman ini hingga penutupan Irau pada 26 Oktober 2023 mendatang,” tutur Kapolres.
Kapolres Malinau juga melakukan rekayasa lalu lintas selama perhelatan tersebut. Satuan Lalulintas Polres Malinau bekerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Satpol PP memastikan kelancaran lalu lintas sesuai dengan rencana rekayasa jalur yang telah disusun.

Selain tugas pengamanan dan pengaturan lalu lintas, Polres Malinau juga aktif terlibat dalam pameran pembangunan dengan mendirikan stand di area pameran.

Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023