Hal ini agak ironis, Indonesia yang katanya negara agraris tapi di sisi lain impor buah mencapai triliunan.
Jakarta (ANTARA) - Kemenko PMK membagikan 2.500 bibit durian musang king kepada masyarakat di Aceh Jaya sebagai bagian dari Aksi Nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Penanaman Sepuluh Juta Pohon yang dimulai sejak Mei 2022 lalu.

"Gerakan Penanaman Sepuluh Juta Pohon merupakan salah satu upaya Indonesia menjadi swadaya pangan," ujar Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Pembagian bibit tersebut bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Aceh dan Dayah Baitul Arqam. Ribuan bibit pohon durian musang king ditanam di Desa Ranto Sabon, Kemukiman Pante Purba, Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya.

Didik mengatakan Presiden Joko Widodo beberapa kali memberi peringatan mengenai negara yang saat ini sudah mengalami krisis pangan. Diduga hampir 40 negara telah mengalami krisis pangan.

Baca juga: BUMD JIEP bersama Holding BUMN Danareksa tanam 600 pohon

Baca juga: Peserta TMMD/N ke-118 tanam bibit pohon upaya lestarikan lingkungan


Apabila mengacu pada jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat, tantangan yang akan dihadapi di depan yakni menyediakan pangan yang cukup bagi seluruh rakyat.

Menurutnya, pada 2020 tercatat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,2 juta jiwa. Sementara pada 2030 nanti, jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 300 juta jiwa.

Untuk menyediakan pangan, kata dia, selain bahan baku makanan, ketersediaan buah-buahan juga perlu diperhatikan. Hal ini karena banyaknya impor buah-buahan ke Indonesia.

"Hal ini agak ironis, Indonesia yang katanya negara agraris tapi di sisi lain impor buah mencapai triliunan. Oleh karena itu Gerakan Sepuluh juta pohon ini kita banyak menanam pohon buah," kata dia.

Di sisi lain, kata Didik, saat ini dunia juga sedang dihadapkan dengan fenomena pemanasan global. Maka, Gerakan Penanaman Sepuluh Juta Pohon yang termasuk dari bagian GNRM menjadi sebuah gerakan yang dinilai perlu dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

"Diharapkan nantinya dapat meningkatkan nilai gotong royong dan akan terjadi kemandirian pangan. Kita harus bangkit dan menuju kesejahteraan melalui Gerakan Revolusi Mental," katanya.*

Baca juga: Pemkot Jayapura tanam 1.500 bibit pohon di TPU Buper Waena

Baca juga: Taspen tanam 1000 pohon untuk mengatasi polusi udara Jakarta

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023