Medan (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia harus mewaspadai kemungkinan aksi terorisme menjelang Pemilihan Umum 2014, kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyad Mbai, Selasa.

Dia mengatakan jaringan terorisme memiliki agenda aksi menjelang pesta demokrasi yang indikasinya terlihat dari aksi teror ketika proses pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Sulawesi Selatan.

Dalam pilkada Januari 2013 tersebut, kelompok teroris itu berupaya membuat kerusuhan dengan melempar granat dalam kerumunan massa ketika orasi politik berlangsung.

"Untung saja granatnya tidak meledak," kata mantan Kapolda Sumut itu.

Menurut Ansyad,  kekhawatiran itu semakin beralasan karena masih banyak anggota jaringan teroris yang masih berkeliaran dan memiliki kemampuan melakukan teror.

Data selama ini menunjukkan sekitar 300 anggota teroris pernah mengikuti pelatihan teror di berbagai tempat dan menjalankan aksinya di Indonesia.

BNPT sendiri telah menangkap 89 anggota teroris pada 2012 dan 30 orang lagi pada 2013. "Berarti, ada 100 orang lebih yang berkeliaran," kata dia.

Pewarta: Irwan Arfa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013