Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memaparkan pencapaian kinerja yang mengedepankan sinergi dan kolaborasi selama lima tahun masa kepemimpinannya.

"Sejak awal saya memegang prinsip no one left behind. Jadi tidak seorang pun yang ditinggalkan untuk menikmati hasil pembangunan di Jawa Timur," kata dia, saat peringatan Hari Jadi ke-78 Provinsi Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis.

Mantan menteri sosial itu memastikan selama kepemimpinannya selalu bergerak agar terjadi kesetaraan ekonomi di tengah masyarakat. Hasilnya, kemiskinan ekstrem di Jatim yang pada tahun 2020 tercatat sebesar 4,4 persen, berhasil ditekan menjadi 2,23 persen pada 2021.

Baca juga: Dinas pendidikan pecahkan MURI saat HUT ke-78 Jatim

"Data terakhir di tahun 2022, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur turun menjadi 1,56 persen sampai sekarang," ujarnya.

Di bidang pendidikan, lanjut dia, Provinsi Jawa Timur tercatat yang paling banyak se-Indonesia mengantarkan siswa-siswinya diterima di perguruan tinggi negeri tanpa tes selama empat tahun terakhir berturut-turut.

Bagi dia, keberhasilan pendidikan menjadi kunci dalam mengurangi ketimpangan sosial. "Pendidikan menjaga keseimbangan antara perkotaan dan perdesaan," katanya.

Baca juga: Sebanyak 1.145 pemuda berprestasi jadi Duta Pemkot Surabaya

Menurut dia, keberhasilan di bidang pendidikan turut mendorong kemajuan desa mandiri di berbagai kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur.

"Di tahun 2023 ini, desa mandiri di Jatim tercatat sebagai yang paling banyak di antara provinsi lainnya se- Indonesia. Yaitu sebanyak 2.800 desa mandiri di Jawa Timur. Itu 24,3 persen dari keseluruhan desa mandiri se-Indonesia," ucapnya.

Di penghujung masa jabatannya yang akan berakhir pada 31 Desember 2023, dia menyatakan tekad untuk terus mengupayakan pembangunan sumber daya manusia di Jawa Timur yang tangguh, mengingat Indonesia ke depan menghadapi berbagai tantangan global, seperti perubahan cuaca ekstrem, selain mengejar kedaulatan pangan, digital, riset dan teknologi.

Baca juga: Balai Taman Nasional Baluran Situbondo lepasliarkan trenggiling

"Kita harus mencetak pemuda Jawa Timur yang sat set wat wet, serta memiliki kekuatan untuk merubah keadaan," ujarnya.

Dengan kinerja yang mengedepankan sinergi dan kolaborasi, dia yakin jika telah mencetak SDM yang dapat merubah keadaan maka berbagai tantangan global ke depan mampu terlewati.

"Kita telah berhasil melewati pandemi virus corona atau COVID-19. Maka kita yakin mampu menghadapi tantangan global dengan menumbuhkan karakter inisiatif, kolaborasi dan inovasi pada SDM yang memiliki kekuatan untuk merubah keadaan," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim/Hanif Nashrullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2023