Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan bahwa parlemen Indonesia telah berkomunikasi dengan beberapa parlemen negara lain untuk membuat resolusi bersama dalam membantu penyelesaian konflik antara Palestina-Israel.

"Kami sudah mengontak banyak ketua parlemen dan anggota parlemen untuk bikin resolusi bersama," kata Mardani ditemui usai mengisi diskusi "Peran DPR dalam Upaya Mendukung Berakhirnya Konflik Palestina vs Israel" di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Dia berharap Inter-Parliamentary Union (IPU) dapat segera melangsungkan pertemuan darurat untuk membahas penyelesaian konflik Palestina-Israel, begitu pula forum parlemen lainnya seperti Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), maupun forum parlemen ASEAN maupun Asia.

"Sehingga betul-betul suara untuk hentikan kekerasan di Gaza khususnya bisa dieksekusi segera," ujarnya.

Dia mengatakan bahwa DPR sendiri telah mengusulkan agar Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membuat desk khusus kemerdekaan Palestina sebagai wujud dukungan resmi.

"Mengusulkan agar pemerintah membuat satu desk khusus dengan struktur sendiri di dalam Kemlu untuk desk kemerdekaan Palestina dengan anggaran khusus, dengan target khusus, program khusus, dengan SDM (sumber daya manusia) khusus," katanya.

Dengan posisi Indonesia, dia pun berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat mengambil langkah lebih lanjut untuk membantu menyuarakan penghentian kekerasan di wilayah konflik Palestina-Israel.

"Pak Jokowi sudah bersuara tapi saya berharap lebih dari itu, kita kunjungan, kita melakukan aksi yang memang menunjukkan simbol kekerasan harus segera dihentikan," ucapnya.

Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI itu menambahkan bahwa pemerintah saat ini telah melakukan pendataan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Jalur Gaza dan sedang mengupayakan proses evakuasi.

"Tinggal evakuasi dan bekerjasama dengan Filipina karena yang punya Kedutaan Besar di Tel Aviv (itu) Filipina. Juga kita bekerjasama dengan tentu Kedutaan Besar kita di Amman, di Jordan, di Beirut. Kami juga sudah berhubungan dengan teman-teman di Beirut. Intinya akan dilakukan evakuasi, tetapi itu bersamaan dengan seruan hentikan kekerasan di Gaza," tuturnya.

Sebelumnya, Selasa (10/10), Presiden RI Joko Widodo mendesak agar perang antara Israel dan Palestina segera dihentikan, untuk menghindari semakin bertambahnya korban dan hancurnya harta benda.

“Karena eskalasi konflik dapat menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih besar,” kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan pernyataan pers terkait situasi terkini konflik Israel-Palestina, yang disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa.
Baca juga: Malaysia minta warganya tunda perjalanan ke Palestina
Baca juga: Ratusan polisi kawal Aksi Solidaritas Palestina di depan Kedubes AS
Baca juga: Fesyen Palestina tetap hidup di tengah tekanan konflik

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023