Washington (ANTARA) - Sebanyak 12 staf dan personel Perserikatan Bangsa-Bangsa tewas dalam serangan udara Israel ke Jalur Gaza setelah serangan Hamas ke Israel, menurut keterangan PBB.

"UNRWA (Badan Pekerjaan dan Pemulihan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat) telah kehilangan 12 personelnya sejak 7 Oktober," menurut juru bicara Stephae Dujarric kepada wartawan.

Secara terpisah, badan itu juga menulis pada X bahwa sangat menyedihkan memastikan kematian mereka.

"Kami berduka atas kehilangan ini dan merasakan kesedihan bersama kolega dan keluarga. Staf PBB dan warga sipil harus dilindungi setiap saat," tulis mereka.

Dujarric mencatat ada lebih dari 338 ribu warga yang mengungsi -- meningkat 30 persen dalam 24 jam terakhir, dan ia menambahkan bahwa dua pertiga dari mereka yang mengungsi mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dijalankan oleh UNRWA.

"Badan Pemulihan dan Pekerjaan PBB mengatakan hampir 218 ribu orang pengungsi internal berlindung di 92 sekolah di seluruh kawasan Jalur Gaza," kata dia.

"Di Gaza, lebih dari 2.500 unit hancur, rusak parah dan tidak dapat dihuni sementara hampir 23 ribu lainnya mengalami kerusakan sedang hingga kecil.". tambah dia.

Setidaknya 88 fasilitas pendidikan terkena gempuran, termasuk 18 sekolah UNRWA, dimana dua diantaranya digunakan sebagai penampungan darurat bagi orang-orang yang mengungsi, serta 70 sekolah milik Otoritas Palestina, menurut Dujarric.

Sumber: Anadolu
Baca juga: UNRWA peringatkan bencana kemanusiaan di Jalur Gaza jika tanpa bantuan
Baca juga: Badan pengungsi Palestina kembali berikan layanan di Tepi Barat
Baca juga: Kepala badan pengungsi Palestina sebut lembaganya hampir kolaps

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023