Karhutla Gunung Lawu yang terjadi sejak akhir September lalu kini telah mereda, baik dari sisi Kabupaten Ngawi, Magetan, maupun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Karena itu per hari Jumat (13/12) aktivitas penanganan melalui water bombing dihentika
Magetan (ANTARA) - Satgas Bersama Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Gunung Lawu Lintas Provinsi menghentikan pemadaman kebakaran melalui jalur udara atau water bombing seiring meredanya kebakaran di kawasan itu. 

"Karhutla Gunung Lawu yang terjadi sejak akhir September lalu kini telah mereda, baik dari sisi Kabupaten Ngawi, Magetan, maupun Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Karena itu per hari Jumat (13/12) aktivitas penanganan melalui water bombing dihentikan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) Gatot Soebroto dalam keterangannya yang diterima di Magetan, Sabtu.

Menurut dia, penghentian water bombing yang telah berlangsung selama 11 hari tersebut berdasarkan hasil keputusan rakor dan evaluasi yang dilakukan satgas bersama di Posko Penanganan Karhutla Kabupaten Karanganyar.

Baca juga: BPBD: Pemadaman karhutla Gunung Lawu masih optimalkan "water bombing"

"Setelah mendapat laporan perkembangan kondisi karhutla di masing-masing daerah dan masukan dari berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, dan Tim BNPB, maka kita putuskan, aktivitas water bombing untuk penanggulangan karhutla Gunung Lawu ditutup," katanya.

Ia berterima kasih kepada BNPB yang merespons cepat kebutuhan water bombing dengan mengirimkan helikopter tipe PK-DBM, sehingga penanganan lewat jalur udara bisa terlaksana dengan cepat.

Kegiatan water bombing yang berlangsung di tiga daerah telah terlaksana sebanyak 215 kali selama 11 hari dengan menggunakan 215.000 liter air.

Sementara total area terdampak karhutla di Gunung Lawu hingga Jumat (13/10) mencapai 2.185 hektare, meliputi, wilayah Kabupaten Ngawi seluas 1.300 hektare, Kabupaten Magetan 700 hektare, dan Kabupaten Karanganyar seluas 185 hektare.

Baca juga: BPBD: 9.607 meter ilaran di Gunung Lawu cegah karhutla ke pemukiman

"Namun untuk aktivitas pemadaman lewat jalur darat akan tetap kami lanjutkan, dengan fokus kegiatan pencarian dan pembasahan bara api yang berpotensi menyala kembali," kata Gatot.

Selain itu tim jalur darat juga akan melakukan pembersihan sisa kayu atau material yang terbakar dan melakukan reboisasi, guna mengantisipasi banjir bandang saat musim hujan.

"Terkait penutupan jalur pendakian, kami masih akan melihat perkembangan di masing-masing daerah, hingga kondisi dirasa benar-benar aman," katanya.

Baca juga: Pemprov Jatim lakukan asesmen pemulihan Gunung Lawu setelah karhutla

 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023