Orang itu salah kalau mikir wapres cuman ban serep.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden periode 2004–2009 dan periode 2014–2019 Muhammad Jusuf Kalla menyebut wakil presiden harus memiliki kemampuan dan kualitas yang sama dengan presiden.

"Orang itu salah kalau mikir wapres cuman ban serep. Iya benar cadangan kalau ada presidennya. Akan tetapi, kalau presiden berhalangan, yang turun ke lapangan wakil. Jadi, presiden dan wakil harus sama kualitasnya, bukan agar pelengkap saja, tidak," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Sabtu.

JK mengaku sering kali ditanya publik mengenai isu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang disebut-sebut akan maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Menyikapi hal itu, JK enggan berkomentar lebih jauh dan lebih spesifik. Dia hanya ingin membuka pikiran masyarakat bahwa seorang wakil presiden itu setidaknya memiliki kemampuan dan pengalaman yang matang, berintegritas, dan mempunyai elektabilitas yang tinggi.

Hal itu, menurut JK, penting untuk menjadi perhatian mengingat tidak menutup kemungkinan seorang wakil presiden bisa secara tiba-tiba harus naik menggantikan presidennya karena suatu hal yang mendesak.

"Jadi, jangan salah berpikir wapres itu hanya pelengkap, dia harus siap jadi presiden, buktinya Bu Mega. Gus Dur turun dia bersedia, Gus Dur hanya satu setengah tahun, dia tiga setengah tahun," ujar JK.

Seorang wakil presiden menurut JK juga harus siap mengurus negara yang besar, apalagi jumlah rakyat Indonesia lebih dari 270 juta jiwa.

Baca juga: Jusuf Kalla ambil posisi netral di Pemilu 2024
Baca juga: Jusuf Kalla nilai SYL siap jalani seluruh proses hukum


Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah memberi sinyal Wali Kota Surakarta, putra sulung Presiden RI Joko Widodo, masuk dalam bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto selepas memimpin rapat bersama pimpinan partai dari Koalisi Indonesia Maju mengumumkan nama-nama kandidat yang berpeluang menjadi pendampingnya mengerucut menjadi empat orang. Akan tetapi, dia masih enggan menyebut empat nama itu.

"Iya, salah satunya, salah satunya," kata Fahri Hamzah menjawab pertanyaan wartawan terkait nama Gibran saat petinggi Partai Gelora itu ditemui selepas rapat di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (13/10) malam.

Sementara itu, Relawan Beta Gibran mendeklarasikan dukungan bagi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi salah satu peserta Pemilu Presiden 2024.

"Memang saat ini masih menunggu gugatan di MK soal syarat umur calon presiden dan calon wakil presiden sehingga Gibran bisa ikut pilpres. Akan tetapi, kami sudah mendeklarasikan untuk mendukung Gibran pada pilpres mendatang," kata Ketua Beta Gibran Bengkulu Andi Hartono di Bengkulu, Kamis (12/10).

Ia mengatakan bahwa Beta Gibran mendorong Gibran bisa menjadi bakal calon wakil presiden. Saat ini, menurut dia, kemungkinan berpasangan bisa dengan bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan atau Gerindra.

"Dengan isu yang berkembang hari ini, itu lebih pada Gerindra sendiri, dari Pak Prabowo-nya yang meminang Gibran. Jadi, pasangannya Prabowo-Gibran," ucap Andi.

Relawan Beta Gibran Bengkulu optimistis Mahkamah Konstitusi bisa memutuskan syarat usia calon presiden dan wakil presiden yang akan berkompetisi pada Pemilu Serentak 2024 bisa dengan usia minimal 35 tahun.

Dengan begitu, lanjut dia, generasi muda juga mendapatkan kesempatan mengabdi pada Tanah Air sebagai pemimpin Indonesia.

Pewarta: Cahya Sari
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023