Di sejumlah titik yang terdampak serangan hama, sampai saat ini masih dilakukan pengendalian OPT
Karawang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggulirkan gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) untuk mengatasi serangan hama tikus dan penggerek batang di ratusan hektare areal sawah wilayah Karawang.

"Di sejumlah titik yang terdampak serangan hama, sampai saat ini masih dilakukan pengendalian OPT," kata Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, Dadan Danny, saat dihubungi di Karawang, Sabtu.

Sesuai dengan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang per 30 September 2023, areal sawah seluas 642 hektare terserang hama.

Dari lahan 642 hektare tersebut, seluas 255 hektare di antaranya terkena serangan hama tikus. Sedangkan luas areal sawah yang kini terancam hama tikus mencapai 1.930 hektare.

Selanjutnya, untuk areal sawah yang terserang hama penggerek batang seluas 387 hektare, dan yang terancam hama penggerek batang luasnya mencapai 3.117 hektare.

Untuk menekan serangan hama agar tidak terlalu parah, kata Dadan, dilakukanlah gerakan pengendalian OPT atau pengendalian hama tikus dan penggerek batang.

Dikatakannya, untuk penanganan hama penggerek batang, UPTD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama penyuluh dan petani melakukan gerakan pengendalian melalui kegiatan penyemprotan insektisida.

Sementara untuk pengendalian hama tikus, UPTD Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama penyuluh dan petani melakukan gerakan gropyokan.

Dalam gerakan gropyokan ini, dilakukan pencarian lubang tikus untuk ditangkap menggunakan alat seperti cangkul, sabit, dan alat pembasmi hama berbau belerang yang dimasukkan ke dalam lubang tikus tersebut. Kegiatan gropyokan ini merupakan bagian dari kearifan lokal.

Baca juga: Bupati Karawang sebut pasokan air untuk sawah masih cukup dan aman

Baca juga: Karawang optimistis capai target produksi padi di tengah El Nino

Baca juga: Karawang tanam varietas padi unggul dukung gerakan percepatan tanam

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023