Sampai pemilihan presiden nanti, beliau akan tetap sebagai presiden Republik Arab SuriahBeirut (ANTARA News) - Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang sedang menghadapi pemberontakan dalam dua tahun ini terhadap kepemimpinannya, akan mencalonkan diri sebagai presiden untuk periode ketiga kalinya pada tahun 2014 jika rakyat menginginkannya, kata menteri luar negeri, Rabu.
"Anda menginginkan agar presiden mengundurkan diri sebelum konferensi (perdamaian Geneva 2), itu tidak mungkin terjadi," kata Menteri Luar Negeri Suriah Walid Muallem kepada Mayadeen, stasiun televisi yang berpusat di Beirut serta memiliki hubungan dekat denga Suriah dan sekutunya, Iran.
Amerika Serikat dan sekutu Suriah, Rusia, sedang berupaya untuk menyelenggarakan sebuah konferensi perdamaian di Jenewa guna menemukan penyelesaian untuk mengakhiri pertumpahan darah di Suriah.
Mereka berharap konferensi tersebut bisa dilaksanakan pada bulan Juni.
"Apakah Presiden Bashar akan mencalonkan diri untuk jabatan ketiga atau tidak? Itu akan tergantung pada situasi tahun 2014 dan keinginan rakyat," kata Muallem seperti yang dilaporkan AFP.
"Amerika tidak bisa mempengaruhi siapa yang akan menjalankan pemerintahan Suriah," ujarnya.
Pemerintahan negara-negara Barat dan Arab telah mengeluarkan desakan agar Assad mengundurkan diri.
Pengunduran dinilai mereka sebagai bagian dari upaya mengakhiri konflik mematikan di Suriah, yang menurut para aktivis telah menewaskan lebih dari 94.000 orang sejak pemberontakan pecah pada Maret 2011.
"Jika kita mencapai kesepakatan di Jenewa, dan saya berharap demikian, ini akan dibawa ke referendum dan jika rakyat menyetujui apa yang telah kita sepakati, saya jamin hal itu akan dihormati secara penuh," kata Muallem.
Muallem sebelumnya telah mengatakan awal bulan ini bahwa pemerintah Suriah pada prinsipnya akan mengirim delegasi ke konferensi Geneva 2.
Sementara itu di Istanbul, juru bicara pihak oposisi Suriah Khaled al-Saleh menepis komentar-komentar Muallem.
"Ini jelas hanya sebagai omongan di media. Tidak ada nilainya, tidak ada bobotnya," kata Saleh kepada para wartawan di sela-sela pertemuan oposisi Koalisi Nasional.
"Bashar al-Assad tidak lagi diterima oleh rakyat Suriah, tidak pernah lagi sejak mereka turun ke jalan saat berlangsungnya unjuk rasa massal di seluruh Suriah," ujarnya.
Pada awal bulan ini, Bashar mengatakan kepada koran Argentina Clarin bahwa ia tidak memiliki rencana untuk mengundurkan diri.
"Mengundurkan diri akan berarti melarikan diri," katanya ketika ditanya apakah ia mempertimbangkan untuk mundur seperti yang diusulkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry.
"Saya tidak tahu apakah Kerry atau orang-orang lainnya telah menerima kekuatan rakyat Suriah untuk berbicara atas nama mereka tentang siapa yang harus pergi dan siapa yang harus tinggal. Hal itu akan diputuskan oleh rakyat Suriah pada pemilihan presiden tahun 2014."
Assad telah memimpin Suriah sejak tahun 2000, yaitu ketika ia mengambil alih jabatan dari ayahnya Hafez yang meninggal dunia.
Bashar dipilih sebagai presiden pada tahun 2000 dan pada 2007 kembali terpilih untuk menduduki jabatan tersebut.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013