Kita sebagai negara ASEAN harus punya posisi. Kita jangan mau disetir oleh negara maju dengan (larangan) jangan pakai plastik dan segala macam
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi menargetkan penyelarasan pandangan masing-masing negara anggota ASEAN terkait sampah plastik di laut melalui ASEAN Conference for Combatting Plastic Pollution (ACCPP).

“Kita sebagai negara ASEAN harus punya posisi. Kita jangan mau disetir oleh negara maju dengan (larangan) jangan pakai plastik dan segala macam,” ujar Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Rofi Alhanif di Jakarta, Senin.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menggelar media briefing menjelang acara ASEAN Conference for Combatting Plastic Pollution (ACCPP).

Rofi menjelaskan bahwa negara anggota ASEAN sebagian besar merupakan negara berkembang, sehingga kebijakan terkait penggunaan plastik tidak bisa disamakan dengan penanganan di negara maju.

Oleh karena itu, kata Rofi, melalui ACCPP, para negara anggota ASEAN akan saling mendengarkan pandangan masing-masing.

“Untuk melihat bagaimana persepsi negara-negara ASEAN terhadap adanya treaty yang sedang disiapkan ini,” kata Rofi.

Ia menargetkan agar perjanjian tersebut tidak berbenturan dengan kepentingan nasional, dalam hal ini perkembangan ekonomi.

Selaras dengan Rofi, Direktur Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar juga menilai ACCPP menjadi tempat untuk menemukan pemahaman yang sama bagi negara-negara ASEAN terkait permasalahan sampah plastik.

Terlebih, kata dia, akan berlangsung pertemuan Intergovernmental Negotiating Committee atau INC ketiga pada pertengahan November 2023. Pertemuan INC akan membahas lebih lanjut mengenai Plastic Treaty atau perjanjian tentang plastik.

Lebih lanjut, Novrizal juga menyoroti posisi sejumlah negara ASEAN yang merupakan negara kepulauan. Ia menjelaskan bahwa negara-negara kepulauan lebih rentan terhadap polusi sampah plastik yang terbawa oleh arus laut.

“Mungkin negara-negara ASEAN tidak sama posisinya, tetapi kami harapkan ada common understanding,” kata Novrizal.

Baca juga: Kemenko Marves targetkan Indonesia jadi contoh penanganan sampah laut
Baca juga: Kemenkomarves optimistis turunkan 70 persen sampah laut pada 2025

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Sella Panduarsa Gareta
Copyright © ANTARA 2023