Kredit konvensional tumbuh sebesar 2,88 persen yoy menjadi Rp43,32 triliun....
Jambi (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja penyaluran kredit pada bank umum di Provinsi Jambi mencapai Rp48,26 triliun hingga Agustus 2023 tumbuh sebesar 4,38 persen (yoy).

"Kredit konvensional tumbuh sebesar 2,88 persen yoy menjadi Rp43,32 triliun, dan pembiayaan syariah tumbuh sebesar 19,69 persen menjadi Rp4,94 triliun," kata Kepala OJK Provinsi Jambi Yudha Nugraha Kurata, di Jambi, Senin.

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit pada bank umum di Jambi masih didominasi oleh kredit konsumsi sebesar 43,52 persen, diikuti oleh kredit modal kerja sebesar 31,55 persen, dan kredit investasi sebesar 24,93 persen. Sedangkan, berdasarkan kategori debitur, porsi penyaluran kredit kepada UMKM tercatat sebesar 45,49 persen dan non-UMKM sebesar 54,51 persen.

Hal itu sejalan dengan porsi penyaluran kredit terbesar masih pada sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya sebesar 29,99 persen, diikuti dengan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 25,52 persen, dan perdagangan besar dan eceran sebesar 17,47 persen.

Secara besaran nominal, kredit modal kerja yang disalurkan mencapai Rp15,22 triliun, kredit investasi mencapai Rp12,03 triliun, dan kredit konsumtif mencapai Rp21 triliun.

Pada kategori debitur, jumlah kredit yang disalurkan pada UMKM mencapai Rp21,95 triliun dan untuk non UMKM mencapai Rp26,31 triliun.

OJK mencatat terdapat 10 sektor lapangan usaha yang menjadi sasaran terbesar penyaluran kredit di Provinsi Jambi. Pertama yaitu untuk pemilikan peralatan rumah tangga dan lainnya sebesar Rp14,47 triliun.

Selanjutnya diikuti oleh sektor lapangan usaha pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp12,31 triliun. Pada sektor perdagangan besar dan eceran mencapai Rp8,43 triliun, sektor pemilikan rumah tanggal mencapai Rp6,14 triliun.

Sektor industri pengolahan mendapatkan penyaluran kredit melalui perbankan sebesar Rp1,92 triliun dan sektor penyediaan akomodasi, minum dan makan mencapai Rp1,31 triliun.

Selanjutnya jasa konstruksi, jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan, sektor real estate, usaha transportasi, pergudangan dan komunikasi di bawah Rp1 triliun.
Baca juga: OJK Jambi catat kinerja perbankan tumbuh positif hingga Juli 2023

Pewarta: Tuyani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023