Kami satu-satunya perusahaan yang melakukan responsible sourcing, responsible collection untuk sampah plastik botol.
Jakarta (ANTARA) - Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) telah menerapkan daur ulang Polyethylene Terephthalate atau PET (rPET) sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung keberlanjutan lingkungan.

Public Affairs, Communication & Sustainability Director for Indonesia & Papua New Guinea CCEP Indonesia Lucia Karina mengklaim bahwa CCEP Indonesia menjadi satu dari beberapa perusahaan di Indonesia yang berinvestasi pada program daur ulang PET.

“Kami satu-satunya perusahaan yang melakukan responsible sourcing, responsible collection untuk sampah plastik botol. Artinya bahwa setiap sampah plastik botol yang diambil itu tidak boleh melanggar hak asasi dari para pengambil sampah plastik botol tersebut,” kata Lucia dalam konferensi pers, di Jakarta, Senin.

Adapun CCEP Indonesia sebelumnya juga telah mengumumkan peluncuran botol baru yang terbuat dari 100 persen plastik PET daur ulang (rPET). Inisiasi tersebut menjadi yang pertama di Indonesia.

Selain itu, sebagai aksinya dalam mendukung keberlanjutan hijau, CCEP Indonesia juga menerapkan solar panel sebagai sumber energi. Namun demikian, Lucia mengaku ada tiga hal yang menjadi kendala bagi perusahaan untuk terus konsisten menerapkan keberlanjutan lingkungan.

Pertama, karena regulasi yang tumpang tindih. Kedua, prioritas pendanaan untuk pengelolaan sampah di Indonesia yang masih minim. Ketiga, masyarakat Indonesia yang masih belum terbiasa melakukan pemilahan sampah dari sumbernya.

“Kebiasaan dari masyarakat Indonesia itu juga belum terbiasa untuk melakukan pemilahan dari sumbernya, pemilahan dari rumah," ujar Lucia.

Oleh karena itu, CCEP Indonesia menginisiasi dua pilot project di antaranya, yang pertama mendirikan bank sampah berbasis komunitas di level kota. Program tersebut bekerja sama dengan wali Kkota atau bupati setempat yang disertai dengan penetapan Key Performance Indicator (KPI) agar mampu terealisasikan dengan konsisten.

“Program ini harus dimiliki wali kota atau bupati. Dan mereka harus tanda tangan MoU dengan KPI, kalau tidak, kita nggak mau, karena ujung-ujungnya kan yang kita lihat ini adanya perubahan tata cara dari masyarakat ya,” ujarnya lagi.

Program selanjutnya adalah UMKM Merdeka, yang mana CCEP Indonesia bekerja sama dengan berbagai industri untuk mendidik para mahasiswa untuk nantinya membimbing para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Pada kesempatan yang sama, CCEP Indonesia mendapatkan pendanaan rantai pasok berkelanjutan dari Citi Indonesia senilai 30 juta dolar AS ekuivalen. Presiden Direktur Coca-Cola Europacific Partners Indonesia & Papua New Guinea Xavi Selga menyampaikan bahwa CCEP Indonesia memiliki tujuan keberlanjutan lingkungan yang jelas, termasuk mencapai 100 persen pengumpulan kemasan pada tahun 2030.

Perusahaan memastikan bahwa 50 persen kemasan berasal dari PET daur ulang (rPET), menargetkan nol emisi pada tahun 2040, dan secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca pada tahun 2030.

Dalam perjalanan keberlanjutan tersebut, CCEP Indonesia secara aktif mengajak para mitra penyedia untuk berpartisipasi dan mendorong penggunaan energi terbarukan dan peningkatan kinerja ESG secara keseluruhan.
Baca juga: Coca-Cola berkomitmen jalankan praktik ekonomi sirkular di Indonesia
Baca juga: Citi dan Coca-Cola Indonesia teken kerja sama pembiayaan 30 juta dolar

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023