Secara sosiologis, pembudayaan nilai-nilai Pancasila juga dapat melalui pendidikan formal dan informal sehingga tercipta ruang publik yang dapat melipatgandakan kesadaran dan partisipasi publik dalam mengejawantahkan Pancasila,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Pembudayaan Pancasila yang berkeindonesiaan perlu dilakukan melalui pelembagaan dasar negara itu dalam kehidupan sosial, politik, hukum, ekonom, pertahanan, dan keamanan, kata Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Thohari.

"Secara sosiologis, pembudayaan nilai-nilai Pancasila juga dapat melalui pendidikan formal dan informal sehingga tercipta ruang publik yang dapat melipatgandakan kesadaran dan partisipasi publik dalam mengejawantahkan Pancasila," katanya di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia pada Kongres Pancasila V yang diselenggarakan Pusat Studi Pancasila (PSP) Universitas Gadjah Mada (UGM), upaya pembudidayaan itu menjadi kewajiban bersama seluruh Bangsa Indonesia tanpa terkecuali.

"Saya menilai tidak tepat jika ada pandangan yang menyatakan bahwa problem sosial politik, hukum, ekonomi, pertahanan, dan keamanan yang terjadi saat ini diakibatkan oleh ketidakberdayaan atau kelemahan Pancasila," katanya.

Ia mengatakan, bukan Pancasila yang lemah atau tidak "berbunyi" dalam genderang modernitas dan globalisasi, tetapi lebih pada ketidakpedulian dan sikap tidak serius masyarakat untuk menerjemahkan Pancasila dalam kebijakan publik yang maslahat.

"Dalam konteks itu pembudayaan Pancasila dalam setiap sendi kehidupan terutama sosial dan politik menemukan titik urgensinya," katanya.

Ketua Harian Pusat Studi Pancasila Universitas Pancasila Yudi Latif mengatakan, nilai-nilai ideal Pancasila belum sepenuhnya terbumikan dalam kenyataan terutama karena krisis keteladanan para penyelenggara negara.

"Membumikan Pancasila sebagai pantulan cita-cita dan kehendak bersama mengharuskan Pancasila hidup dalam realita, tidak hanya menjadi retorika atau verbalisme di pentas politik," katanya.

Oleh karena itu, menurut dia, rejuvenasi Pancasila harus dilakukan dengan cara mengukuhkan kembali posisinya sebagai dasar falsafah negara dan mengembangkannya dalam wacana ilmiah.

Ia mengatakan, saat ini Bangsa Indonesia kehilangan semangat membumikan Pancasila seperti yang dipesankan para pendiri bangsa.

"Untuk menumbuhkan kembali semangat tersebut masyarakat diharapkan menghayati semangat para pendiri bangsa seperti semangat pengabdian dan tanggung jawab, semangat kejuangan, serta semangat keadilan dan kemanusiaan," katanya.

(B015/H008)

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013