Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.O.G mengatakan wanita yang haid pertamanya lebih cepat tak berarti mengalami menopause lebih cepat dibandingkan mereka yang haid pertamanya lebih lambat.

"Mitos ya kalau menstruasinya cepat, menopause-nya lebih cepat," ujar dokter lulusan Universitas Indonesia itu dalam webinar dengan awak media, Selasa.

Yeni menjelaskan wanita saat dilahirkan sudah membawa jumlah folikel atau sel telur sendiri dan ini jumlah beragam antara satu wanita dengan lainnya, ada yang memiliki 500.000, 750.000, atau 1.000.000 folikel. Folikel ini setiap bulannya yakni pada masa menstruasi akan keluar sebanyak satu setiap bulannya.

Baca juga: Obesitas jadi penyebab pola haid tidak teratur

Oleh karena itu, dia menekankan bahwa waktu haid pertama tak menentukan seorang wanita mengalami menopause lebih cepat atau lebih lambat.

"Kalau dia membawa folikel yang jumlahnya banyak ya dia akan menopause yang lebih lambat dibandingkan mereka yang terlahir dengan jumlah folikel lebih sedikit," kata Yeni.

Menopause merupakan berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi saat seorang wanita memasuki usia 45 tahun hingga 55 tahun. Menopause dikatakan terjadi dini bila terjadi di bawah usia 40 tahun. Menurut Yeni, sebenarnya menopause dini itu amat sangat jarang terjadi.

Tetapi, sambung dia, gaya hidup seperti kurangnya istirahat, stres berlebihan, olahraga yang minimal, suplementasi makanan yang tidak baik, kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol, bisa mempercepat terjadinya menopause.

Baca juga: Kebersihan saat menstruasi kunci kesehatan reproduksi perempuan

"Mungkin juga ada penyakit-penyakit tertentu seperti kanker, terapi atau obat-obatan untuk kanker bisa mematikan indung telur yang menyebabkan menopause dini," kata Yeni.

Dia menambahkan, wanita di bawah usia 35 tahun atau 40 tahun umumnya memiliki kadar estrogen dalam batas normal atau cukup. Mereka juga seharusnya haid teratur. Penyebab haid tidak teratur antara lain ada gangguan, termasuk berat badan berlebihan, konsumsi makanan yang tidak baik, olahraga yang tidak dilakukan.

Yeni mengatakan tak ada hubungan antara kejadian menstruasi tak teratur dengan kejadian menopause.

"Tidak ada hubungan dengan menopause. Kecuali lifestyle-nya enggak bagus, haid sudah tidak teratur, lalu tidak diobati. Jadinya enggak menstruasi terus," demikian kata dia.

Baca juga: "Celebrate Yourself, Period!" rekomendasi buku baru soal menstruasi
 

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023