Hindari gorengan, junk food
Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan Syafriani Tanjung mengatakan, siklus menstruasi atau haid yang tidak teratur umumnya disebabkan oleh faktor penyakit pada rahim, hormonal dan lingkungan.

"Terdapat dua faktor yang menyebabkan siklus tersebut tidak normal. Pertama adalah kelainan organ atau penyakit, dan kedua dari non-organ seperti hormonal dan faktor lingkungan," kata dr. Syafriani yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tersebut dalam jumpa virtual pada Jumat.

Lebih lanjut, kelainan organ yang dimaksud adalah ketika dari rahim wanita sudah ada kelainan yang menyebabkan haid terganggu. Misalnya saja myoma, kista, polycystic ovary syndrome (PCOS), polip, kanker, dan adenomyosis

"Sehingga, penting untuk melakukan konsultasi bersama dokter kandungan untuk melakukan USG dan penanganan yang sesuai," kata dr. Syafriani.

Baca juga: Kiat kurangi kembung jelang haid

Dari sisi non-organ, adalah ketika rahimnya normal, tidak memiliki kelainan, tapi siklus haid terganggu. Misalnya saja hormonal, stres, aktivitas, dan makanan. Meski lebih mudah dikelola dibandingkan faktor sebelumnya, wanita perlu pandai mengelola kegiatan dan stres agar siklus haid tetap berjalan normal.

"Salah satu yang berpengaruh adalah asupan makanan, ini sangat berkaitan dengan kelangsungan haid normal. Diet ketat atau pola makan yang salah dan berlebihan akan mempengaruhi siklus periodik ini," ujar dia.

Selain itu, dr. Syafriani juga mengatakan bahwa wanita tidak perlu khawatir jika terjadi nyeri pada saat menstruasi. Ia mengatakan, nyeri haid yang tidak mengganggu aktivitas harian adalah normal. 

Namun, jika setiap bulannya harus mengonsumsi obat pereda nyeri dan memerlukan perawatan lebih lanjut, dr. Syafriani menyarankan untuk segera melakukan pemeriksaan di rumah sakit.

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Medistra tersebut melanjutkan, terdapat hal-hal sederhana yang bisa dilakukan wanita agar siklus menstruasinya normal. Dari makanan, dr. Syafriani menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat dan menghindari junk food atau gorengan.

"Hindari gorengan, junk food. Makan lah makanan sehat dengan memperbanyak sayur, buah, dan makanan yang mengandung protein serta antioksidan. Misalnya saja tempe, yang mengandung protein super sehat serta estrogen alami. Kelola makanan sehat dengan penyajian yang baik," papar Syafriani.

Selain itu, olahraga teratur juga menjadi gaya hidup yang baik bagi wanita. "Tidak perlu olahraga yang berat, asal teratur. Misalnya saja jalan kaki selama 15 menit setiap harinya. Olahraga teratur akan menyeimbangkan hormon dalam tubuh, metabolisme membaik, dan lemak juga terbakar," jelas dia.

Baca juga: Hoaks! Vaksin COVID-19 pengaruhi siklus menstruasi

Baca juga: Faktor-faktor yang dapat memicu gangguan siklus haid

Baca juga: Hindari stres saat menstruasi dengan "self healing"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022