Jambi (ANTARA) - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius meminta Satuan Tugas (Satgas) Stunting Provinsi Jambi bersama masing-masing Pokja meningkatkan kerja sama tim dan mematangkan strategi dalam percepatan penurunan stunting di Jambi.

"Saya yakin target percepatan penurunan stunting di Provinsi Jambi terwujud," kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius di Jambi, Selasa.

Bonivasius menjelaskan dalam upaya pencapaian target penurunan stunting, Satgas harus memperhatikan berapa hal.

Pertama, memastikan keberpihakan pemerintah daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting. Satgas memastikan ada atau tidak kebijakan pemda dalam alokasi anggaran di APBD untuk percepatan penurunan stunting 2024, inovasi yang dibuat pemerintah daerah, alokasi anggaran serta respon dalam mengatasi masalah.

Baca juga: SKK Migas-Sele Raya Merangin salurkan batuan penanganan stunting

Baca juga: Merangin resmikan "kampung Dashat" percepat penurunan stunting


Kemudian Satgas juga memastikan terselenggaranya mini lokakarya di tingkat kecamatan sesuai target.

Selain itu, Satgas harus juga memastikan dan melaporkan kegiatan audit kasus stunting dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota sesuai dengan target dua kali dalam satu tahun.

Satgas juga melaporkan progres pelaksanaan rapat koordinasi TPPS kabupaten/kota serta memaksimalkan kegiatan yang dilaksanakan target empat kali dalam 1 tahun anggaran.

Satgas juga harus memastikan balita dibawa ke Posyandu serta memastikan pemberian makanan tambahan atau PMT lokal dan makanan pendamping ASI (MPASI) dan penyelenggaraan Kampung KN dan dapur sehat atasi stunting (Dahsat).

"Mengingat waktu pelaksanaan program kegiatan tahun 2023 tinggal beberapa bulan lagi, saya mengharapkan seluruh tim dapat meningkatkan kerja sama dan gencarkan aksi di lapangan," katanya pula.

Selain itu, dia mengatakan semua Satgas stunting harus memahami di mana lokasi sasaran keluarga berisiko stunting yang terdiri dari balita, baduta, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur maupun calon pengantin. Dengan begitu, maka intervensi bisa dilakukan dengan mudah.

Sementara itu, untuk pencegahan stunting bisa dilakukan  salah satunya melalui Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), karena pemerintah pusat maupun pemda sudah menyiapkan anggaran untuk program tersebut.

Sejauh ini, ia menilai bahwa peran pemda khususnya Pemprov Jambi cukup baik dan bagus. Dia cukup optimistis angka stunting di Provinsi Jambi bisa turun sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jambi Putut Riyatno berharap seluruh Satgas Stunting yang ada Provinsi Jambi dan kabupaten kota dapat berkerja sama dengan masing-masing pokja untuk dapat meningkatkan kerjasama tim dan mematangkan strategis.

Langkah itu dilakukan agar seluruh kegiatan dapat terselesaikan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang ada.*

Baca juga: BKKBN: Akurasi pengukuran bayi butuh alat ukur dengan standar sama

Baca juga: Wabup Merangin: Penanganan stunting harus dilakukan bersama

Pewarta: Tuyani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023