gambaran bagaimana polisi mengantisipasi kericuhan saat Pemilu 2024
Jakarta (ANTARA) -
Polres Metro Jakarta Timur melakukan simulasi pengamanan untuk mencegah adanya gangguan keamanan pada tahapan dan pelaksanaan Pemilu 2024.
 
Simulasi itu dilakukan saat Apel Gelar pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 di lapangan Museum Purna Bhakti Pertiwi, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu petang.
 
Dalam simulasi itu, ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur. Para pengunjuk rasa melakukan aksi itu lantaran tidak puas dengan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU.
 
Awalnya, aksi unjuk rasa itu berlangsung aman dan damai. Polres Metro Jaktim pun mengerahkan sejumlah personel Polisi Wanita (Polwan) untuk mengamankan aksi itu.

Namun, tak berlangsung lama aksi itu pun berlangsung "ricuh".

Baca juga: Polisi terapkan metode "2.16.32" amankan TPS Pemilu 2024

Petugas pun mengerahkan anggota Brimob untuk mengendalikan situasi agar kondusif. Aksi mereka pun semakin brutal dengan memukuli tameng anggota polisi dengan menggunakan kayu.

Bahkan, polisi pun mengerahkan water canon dan melepaskan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa. Setelah ditembakkan gas air mata, para pengunjuk rasa kocar kacir dan membubarkan diri.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Simarmata di sela-sela kegiatan itu mengatakan pihaknya bersama Kodim 0505 akan bersinergi untuk menjaga Pemilu di wilayah Jaktim berlangsung aman dan lancar.

"Simulasi itu merupakan gambaran bagaimana polisi mengantisipasi kericuhan saat Pemilu 2024," kata Leonardus.

Jumlah personel Polres Metro Jaktim yang dikerahkan untuk mengantisipasi kerawanan-kerawanan yang bisa ditimbulkan selama pelaksanaan Pemilu 2024 mencapai 1.800 personel.

Baca juga: Polisi lakukan simulasi teknik pengamanan cegah kericuhan Pemilu

"Pelaksanaan pengamanan mulai pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Kamis (19/10)," kata dia.

Jumlah personel yang dikerahkan pun berbeda, disesuaikan dengan tahapan Pemilu.

Pada pelaksanaan pencoblosan, jumlah personel yang dikerahkan 1.800 personel, masa kampanye 326 personel dan masa tenang 300 personel.
 
"Kita juga melibatkan Satpol PP dan Sudin Perhubungan untuk pengamanan pemilu," ujarnya.
 
Lokasi yang menjadi titik pengamanan, antara lain, kantor KPU, kantor Bawaslu, kantor pemerintahan hingga kantor kementerian yang berada di Jakarta Timur.

Baca juga: Tidak ada peningkatan status keamanan Jakarta menjelang pencoblosan
 
"Termasuk, tempat logistik dan pendistribusian logistik ke TPS-TPS. Di Jaktim ada 8.812 TPS. Itu akan memberikan pengamanan ekstra," kata dia.
Polres Metro Jakarta Timur melakukan simulasi pengamanan untuk mencegah adanya gangguan keamanan pada tahapan dan pelaksanaan Pemilu 2024 di sela-sela Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024 di lapangan Museum Purna Bhakti Pertiwi, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu petang (18/10/2023. ANTARA/Syaiful Hakim
 
Hadir dalam kegiatan apel pasukan gabungan itu, antara lain, Wakil Wali Kota Jaktim Iin Mutmainah, Dandim 0505/Jakarta Timur Letkol Arm Suyikno, Ketua Satpol PP Jaktim Budhy Novian dan para kapolsek se Jakarta Timur.

Dandim 0505/Jakarta Timur Letkol Arm Suyikno menambahkan pihaknya akan menyiapkan personel untuk perbantuan pengamanan Pemilu di wilayah Jaktim.

"Dalam rangka pemilu kita akan melaksanakan BKO ke Polres. Jumlah personel tergantung permintaan dari Kapolres Metro Jaktim," kata dia.

Dia berharap pelaksanaan Pemilu 2024 bisa berjalan kondusif, aman dan lancar.

Baca juga: Polda Metro kerahkan 18.000 personel amankan pemilu

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023