Jakarta (ANTARA News) - Saham-saham di Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Senin kembali melemah karena investor mengambil posisi jual setelah koreksi harga saham di Asia.

Indeks harga saham gabungan BEI ditutup turun 97,27 poin atau 1,92 persen ke posisi 4.971,35, sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 15,76 poin (1,88 persen) ke level 823,71.

"Pemodal asing masih mengambil posisi lepas saham. Selain itu, masih negatifnya bursa saham Asia, membuat indeks BEI kurang bertenaga untuk berbalik positif," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada.

Ia menambahkan minimnya sentimen positif serta sentimen negatif dari bursa kawaan Asia menjadi alasan bagi pelaku pasar saham untuk melepas portfolio mereka.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan aksi jual saham oleh investor asing sudah terjadi dalam sembilan hari berturut-turut.

"Meski BPS mengumumkan deflasi, akan tetapi pasar masih dibayangi oleh ketidakpastian akan masalah kebijakan BBM bersubsidi," kata dia.

Ia menambahkan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar AS juga menimbulkan spekulasi kemungkinan dinaikkannya BI Rate.

Ia memproyeksikan IHSG BEI masih akan bergerak dalam tren melemah, meski tekanan jual diperkirakan mulai mereda.

Frekuensi perdagangan hari ini tercatat mencapai 228.776 kali transaksi dengan volume mencapai 5,738 miliar lembar saham senilai Rp8,531 triliun. Saham yang menguat 56, sementara yang melemah sebanyak 254 saham, dan yang tidak bergerak nilainya 74 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng melemah 109,97 poin (0,49 persen) ke level 22.282,19, indeks Nikkei-225 turun 512,72 poin (3,72 persen) ke level 13.261,82, dan Straits Times melemah 19,25 poin (0,58 persen) ke posisi 3.292,20.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013