Surabaya (ANTARA) - Sejumlah elemen masyarakat dan advokat muda Sidoarjo yang tergabung dalam Obrolan Pemuda Pemudi (Opapi) menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir melakukan "bersih-bersih" BUMN membuka peluangnya menjadi bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres).

"Hasil diskusi kami menghasilkan kesimpulan bahwa langkah dari Menteri BUMN Erick Thohir sudah tepat dan layak diteruskan ke jenjang yang lebih luas," kata salah seorang advokat muda Sidoarjo, Ramabayu Yusuf, dalam keterangannya di Surabaya, Kamis.

Diskusi publik dengan tema "Menelaah langkah Erick Thohir Bersih-bersih BUMN" tersebut digelar sejumlah elemen masyarakat dan Advokat Muda Sidoarjo yang tergabung dalam Opapi di Sidoarjo, Rabu (18/10) malam.

Menurutnya, yang dilakukan Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tersebut melebihi ekspektasi meskipun masih ada yang belum terselesaikan.

"Memang masih ada yang belum terselesaikan, tetapi yang dilakukan sudah jauh dari apa yang diharapkan," ucapnya.

Oleh karena itu, ia menilai Erick Thohir layak menjadi pendamping Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) dalam Pilpres 2024.

"Tidak menutup kemungkinan Pak Erick untuk cawapres, karena dilihat dari rekam jejak yang ada dan peluangnya juga ada jika saat ini dia maju mendampingi Pak Prabowo," tuturnya.

Sementara itu, Advokat Muda lainnya Ferdiansyah Oktavianto menyebut apabila Prabowo Subianto menunjuk Erick Thohir sebagai pendampingnya maka keduanya bisa saling mengisi tugas.

Menurut dia, masyarakat bisa menilai apa yang akan dibenahi oleh bakal pasangan tersebut untuk Indonesia.

"Seandainya Pak Erick mendampingi Pak Prabowo, mungkin yang dibenahi terlebih dari segi ekonomi dan pemasukan negara bisa diperbaiki," ucapnya.

Kemudian, lanjutnya, yang dibenahi adalah sumber daya manusia (SDM) sebagai salah satu pencegahan dan pengobatan sektor ekonomi juga.

"Ekonomi kekuatannya dari SDM. Kalau itu bisa diperbaiki maka bisa maksimal. Dari program perbaikan untuk melaju bersama diperbaiki sehingga beriringan," ujarnya.

Pada kesempatan sama, salah seorang peserta asal Sidoarjo Abdul Hafid mengatakan diskusi tersebut cukup menarik termasuk sosok Erick Thohir yang membuat gebrakan bersih-bersih BUMN.

"Karena dalam pergerakan yang kami lihat ke belakang, bersih-bersih yang dilakukan Erick Thohir menarik untuk dibahas lagi dan hal itu harusnya bisa dilakukan lebih luas lagi," ujarnya.

"Menurut saya Erick Thohir ini sudah tepat untuk melangkah selanjutnya," katanya menambahkan.

Berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan dimulai pada 19 Oktober sampai dengan 25 November 2023.

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, terdapat 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga, pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Abdul Hakim/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023