Pontianak (ANTARA News) - Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN) Taufiq Effendi menyatakan bahwa jajarannya sedang melakukan klarifikasi dan menyelidiki membengkaknya jumlah pegawai hononer menjelang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) tiga bulan mendatang. Penyelidikan itu, menurut Menpan di Pontianak, Rabu, untuk memastikan mana pegawai honorer yang "asli" dan mana yang dadakan sehingga tidak terjadi kekeliruan saat pengangkatan. "Kita tidak ingin yang seharusnya berhak diangkat ternyata tidak terdaftar dan sebaliknya. Ini yang terus kita selidiki," katanya. Menurut Menpan, data tenaga honorer yang masuk ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) menjelang pengumuman pengangkatan meningkat tajam menjadi 900 ribu orang lebih dari target yang hanya 700 ribu orang. Setiap tahunnya, pemerintah berencana menerima 100 ribu calon pegawai negeri sipil yang berasal dari tenaga honorer maupun umum. Angka ini lebih rendah dari jumlah PNS pensiun yang tiap tahunnya mencapai 120 ribu hingga 130 ribu orang. Terhadap tenaga honorer yang usianya melewati batas maksimal yakni 46 tahun, menurut Menpan, tidak akan diangkat namun pemerintah berusaha akan menaikkan honornya. "Dengan pengangkatan secara berharap, dalam jangka empat atau lima tahun, pemerintah tidak akan lagi menerima tenaga honor yang baru," ujarnya dengan alasan agar terjadi perampingan jumlah PNS secara bertahap. Sedangkan mengenai guru bantu, ia mengharapkan akan selesai diangkat pada 2007 yang jumlahnya sesuai persetujuan Departemen Pendidikan Nasional. Sementara untuk guru bantu swasta akan diatur melalui peraturan pemerintah khusus. Sementara itu, menurut sumber ANTARA, menjelang pengangkatan pegawai honorer menjadi PNS pada tiga bulan mendatang, banyak oknum yang merekrut tenaga honorer baru dan menjanjikan pengangkatannya pada tiga bulan mendatang. Bahkan, dalam perekrutan itu ada oknum-oknum yang meminta imbalan sejumlah uang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006