Masyarakat sipil biasa belum tentu bisa melakukan hal itu dan mematikan sasaran
Jakarta (ANTARA News) - Penyidik Polda Metro Jaya menduga pelaku penembakan terhadap Fransiscus Refra alias Tito Refra Kei, memiliki keberanian yang besar dan terlatih dalam mengeksekusi, korban langsung tewas.

"Pelaku dipastikan seseorang yang bernyali besar, karena dia berani masuk dan menembak Tito di sekitar tempat tinggalnya dengan tenang," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Helmy Santika di Jakarta, Selasa.

Helmy menuturkan pelaku juga diduga memiliki keahlian dalam menembak, karena melepaskan sekali tembakan dengan tepat sasaran dan mematikan.

"Masyarakat sipil biasa belum tentu bisa melakukan hal itu dan mematikan sasaran," ujar Helmy.

Terkait dugaan penembak bayaran, Helmy tidak bisa memastikan karena kasus penembakan misterius tersebut masih dalam penyelidikan.

Helmy mengungkapkan kemungkinan pelaku telah mengetahui kegiatan Tito di sekitar rumahnya, dengan melakukan pengintaian sebelum eksekusi.

Saat ini, Helmy menuturkan 50 personel tim khusus Polda Metro Jaya dan Polres Kota Bekasi masih fokus terhadap pemeriksaan saksi, guna mengungkap motif pembunuhan Tito Kei.

Penyidik masih mengumpulkan keterangan beberapa saksi termasuk dari pihak keluarga, guna membantu motif pembunuhan Tito, termasuk kemungkinan masalah dendam, sakit hati atau memiliki musuh.

Sebelumnya, adik Jhon Refra Kei, Tito Kei dan seorang pemilik warung rokok, Ratim (70) tewas ditembak seseorang tidak dikenal saat main kartu domino bersama empat orang temannya di depan warung rokok di Jalan Raya Titian Indah RT03/011, Kalibaru, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/5) sekitar pukul 20.00 WIB.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013