Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan pembiayaan kepada PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk ekspor enam unit pesawat terbang NC212i buatan PTDI yang dipesan oleh Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP) senilai 79 juta dolar AS.

Pembiayaan tersebut dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA).

“Pembiayaan yang diberikan oleh LPEI melalui program PKE kepada PTDI bertujuan untuk mendukung pertumbuhan industri kedirgantaraan Indonesia agar berdaya saing global,” kata Direktur Pengembangan Bisnis LPEI Marqin U Norhadi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

PKE merupakan mandat yang diberikan pemerintah kepada LPEI sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi untuk transaksi atau proyek yang dianggap penting untuk menunjang ekspor nasional.

Oleh karena itu, Marqin menambahkan, pembiayaan LPEI kepada PTDI merupakan wujud negara hadir untuk meningkatkan ekspor Indonesia.

Ekspor enam pesawat tersebut juga diyakini menjadi kebanggaan Indonesia karena menunjukkan bahwa PTDI dapat memproduksi produksi industri strategis yang bernilai teknologi tinggi.

Sementara itu, Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PTDI Wildan Arief mengatakan solusi pembiayaan dari LPEI dapat menjadi keran pembuka ekspor pesawat terbang produksi PTDI lebih banyak negara lainnya, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan devisa Indonesia.

Wildan juga berharap pembiayaan tersebut dapat membantu PTDI untuk kembali bangkit dan terus berkibar.

Diketahui, perjanjian pembiayaan LPEI terhadap PTDI merupakan pemberian fasilitas ketiga yang dilakukan LPEI sejak 2018 lalu.

Sebelumnya, LPEI telah memberikan dua fasilitas modal kerja ekspor untuk mendukung pelaksanaan kontrak PTDI dengan Nepal berupa 1 unit CN235-220 Military Transport senilai 30 juta dolar AS dan kontrak PTDI dengan Senegal berupa 1 unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) senilai 24 juta dolar AS. Kedua unit pesawat tersebut telah berhasil dikirimkan pada tahun 2021.

Baca juga: LPEI perkuat ekosistem pembiayaan syariah untuk pertumbuhan ekspor
Baca juga: LPEI: Pendampingan petani kopi Subang tingkatkan pendapatan 60 persen
Baca juga: Filipina beli enam unit pesawat NC212i produksi PTDI
Baca juga: PTDI-Airbus bekerja sama rawat helikopter dan pesawat militer

 

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023