Rumah Adat Kuta Rekan Tatau dijadikan tempat untuk latihan sanggar-sanggar seni
Penajam (ANTARA) -
Rumah Adat Kuta Rekan Tatau Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, yang saat ini masih dalam tahap pembangunan sudah sering didatangi tamu dari dalam maupun luar negeri.

Kendati kemajuan pembangunan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau baru mencapai 30 persen, menurut Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) Kabupaten Penajam Paser Utara Musa di Penajam, Kamis, sudah semakin banyak dikunjungi tamu luar daerah dari dalam maupun luar negeri.

"Rumah Adat Kuta Rekan Tatau dijadikan tempat untuk latihan sanggar-sanggar seni dan kegiatan budaya lainnya," tambahnya.

Pembangunan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau dengan panjang sekitar 107 meter itu baru dikerjakan sekitar 24x24 meter, dan telah menyerap anggaran berkisar Rp4 miliar.

Anggaran untuk merampungkan secara keseluruhan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau mencapai lebih kurang Rp25 miliar.

Baca juga: Bappenas: Rumah adat Dayak akan dibangun di kawasan pemerintahan IKN
Baca juga: Dayak Iban Sungai Utik tanam ribuan pohon hijaukan hutan adat


Badan bangunan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau belum selesai, jelas dia, juga belum dilengkapi sejumlah ornamen rumah adat, serta gapura depan dan bagian belakang rumah adat.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara menganggarkan pembangunan rumah adat itu secara bertahap, lanjut dia, hingga kini baru tiga kali penganggaran dan diharapkan pembangunan rumah adat bisa cepat selesai agar bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Pembangunan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau mulai dilakukan pada 2018 dengan petunjuk dari Lembaga Adat Paser di daerah berjuluk Benuo Taka itu.

Lokasi pembangunan Rumah Adat Kuta Rekan Tatau Kabupaten Penajam Paser Utara yang dibangun itu di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara membangun Rumah Adat Kuta Rekan Tatau sebagai pusat pelestarian dan pengembangan adat dan budaya Suku Paser.

Rumah Adat Kuta Rekan Tatau bukan hanya untuk Suku Paser saja, tetapi suku lainnya yang ada di daerah berjuluk Benuo Taka itu juga bisa memanfaatkan rumah adat tersebut, demikian Musa.

Baca juga: Festival rimba tumbuhkan kebanggaan identitas Dayak Iban Sungai Utik
Baca juga: Pemkab Gumas daftarkan rumah adat Dayak sebagai objek cagar budaya
Baca juga: Dewan Adat Dayak Kapuas Hulu ajak masyarakat bantu korban kebakaran


Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023