Kami berharap akan semakin banyak santri yang memiliki kemampuan membaca kitab kuning
Jakarta (ANTARA) - Rabithah Ma'ahid Islamiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) menggelar lomba mengajar kitab kuning dalam rangka menyambut Hari Santri 2023, dan diharapkan dapat mendorong berbagai inovasi pembelajaran.

"Kita menemukan banyak metode di banyak pesantren yang berusaha membimbing santri agar mampu membaca kitab kuning dengan baik dan benar," kata Ketua RMI PBNU Hodri Ariev dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Hodri menjelaskan lomba tersebut menjadi penting untuk mencari dan menemukan berbagai metode pembelajaran yang digunakan pesantren. Dengan demikian, pembelajaran kitab kuning bisa lebih cepat dan lebih mudah.

Lomba mengajar kitab kuning ini diikuti 155 orang dan 10 peserta lolos ke babak final. Para pemenang yang terpilih nantinya akan berangkat ke Surabaya, Jawa Timur, untuk menghadiri puncak Hari Santri 2023.

"Kami berharap akan semakin banyak santri yang memiliki kemampuan membaca kitab kuning," katanya.

Selain lomba mengajar kitab kuning, PBNU juga menggelar lomba qawaid fiqhiyyah, syair nadham bahasa Arab, melukis digital wajah kiai, fotografi pesantren, dan film pendek.

"Ini tentu satu tingkat lebih tinggi dari lomba-lomba di luar komunitas Nahdlatul Ulama," katanya.

Adapun untuk Qowaidul Fiqhiyyah, lomba tersebut digelar guna mendorong para santri dan pesantren dalam mempelajari kaidah-kaidah fikih.

PBNU memandang lomba tersebut penting karena menjadi salah satu kerangka berpikir di lingkungan Nahdlatul Ulama.

"Jadi cara berpikir secara fikih dalam usaha-usaha menyelesaikan masail yang kita hadapi," kata Hodri.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2023